Korban Selamat Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya: Kapal Tenggelam Tak Sampai 5 Menit

Korban selamat KMP Tunu Pratama Jaya, Bejo Santoso, ungkap detik-detik kapal tenggelam di Selat Bali hanya dalam 5 menit. Metro TV

Korban Selamat Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya: Kapal Tenggelam Tak Sampai 5 Menit

Surya Perkasa • 4 July 2025 13:25

Banyuwangi: Korban selamat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Bejo Santoso, menceritakan detik-detik mengerikan saat kapal yang ditumpanginya karam di perairan Selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025. Menurut Bejo, kapal tenggelam sangat cepat, hanya dalam waktu sekitar lima menit.

KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Kapal sempat berlayar selama sekitar 30 menit sebelum dihantam gelombang besar.

“Menjelang 30 menit perjalanan, ombak mulai terasa besar, sekitar lima meter. Kapal tiba-tiba miring ke kiri penuh dan tidak bisa balik lagi,” ujar Bejo, dikutip dalam program Breaking News, Metro TV, Jumat, 4 Juli 2025.

Ia membantah kapal tenggelam akibat kebocoran mesin seperti yang sempat beredar. Menurutnya, kapal oleng akibat gelombang tinggi dan muatan truk yang bergeser ke satu sisi.

“Air masuk karena ombak sangat besar. Truk-truk di dalam kapal semua bergeser ke kiri. Akhirnya kapal berat sebelah dan langsung miring. Itu bukan karena mesin bocor, saya lihat sendiri dari atas,” ujarnya.
 

Baca: 
Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Sempat Berebut Pelampung

Bejo yang berada di dek atas bagian belakang bersama beberapa penumpang lainnya menyaksikan langsung kapal miring tanpa ada waktu untuk menyelamatkan diri.

“Proses tenggelamnya cepat sekali, Mas. Enggak sampai lima menit. Begitu kapal miring, kita langsung lompat ke laut,” tambahnya.

Ia juga menyebut awak kapal (ABK) tak sempat memberi peringatan karena kejadian terjadi terlalu cepat.

“Ketika ABK baru saja nengok ke arah dek, kapal langsung mau tenggelam. Mereka enggak sempat kasih tahu. Enggak ada waktu,” jelas Bejo.

Hingga hari ini, total 30 orang dilaporkan selamat, enam orang ditemukan meninggal dunia, dan 29 lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan. Operasi pencarian melibatkan 15 armada laut dan pemantauan udara dari helikopter Polairud serta pesawat militer.

Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Namun, kesaksian Bejo memberi gambaran bahwa cuaca ekstrem dan pergeseran muatan kemungkinan menjadi faktor utama dalam tragedi ini.

(Calista Vanis)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)