Chile Incar Pasar Ekspor Indonesia–ASEAN, IC-CEPA Jadi Andalan Utama

Chille perkuat kerja sama dengan Indonesia–Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA). Foto: Metrotvnews.com

Chile Incar Pasar Ekspor Indonesia–ASEAN, IC-CEPA Jadi Andalan Utama

Muhammad Reyhansyah • 8 September 2025 14:16

Jakarta: Pemerintah Chile menegaskan komitmennya memperluas ekspor ke Indonesia dan kawasan Asia Tenggara melalui skema Indonesia–Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA). Produk pangan hingga layanan disebut sebagai sektor yang paling berpeluang tumbuh besar, mengingat pasar ASEAN yang masih luas dan relatif belum tergarap.

Direktur Jenderal Pro-Chile, Ignacio Fernández, menyoroti bahwa nilai ekspor ASEAN tahun lalu mencapai USD55 miliar atau sekitar Rp898 triliun, dengan 40 persen mengalir ke Asia. Namun, hanya empat persen yang diperdagangkan di dalam kawasan sendiri. Kondisi ini, menurutnya, membuka ruang bagi Chile untuk masuk dengan produk-produk andalannya.

“ASEAN mengimpor USD4 miliar produk makanan tahun lalu. Pangsa pasar Chile masih di bawah 1 persen, artinya ada 99 persen peluang pertumbuhan yang bisa kita manfaatkan,” ujar Fernández dalam konferensi pers Chile–ASEAN Trade Engagement Seminar di Jakarta, Senin, 8 September 2025. 

Ia menambahkan bahwa produk unggulan Chile seperti buah, daging, susu, wine, hingga lemon yang baru mendapat akses ekspor didorong untuk menembus pasar Indonesia dan ASEAN.

Duta Besar Chile untuk Indonesia, Mario Ignacio Artaza, menekankan pentingnya memperluas penetrasi produk Chile untuk mendukung program gizi nasional Indonesia, khususnya bagi ibu hamil, anak-anak, dan bayi. “Chile memiliki buah, sayuran, susu, dan daging berkualitas tinggi. Ini adalah peluang nyata bagi kedua negara,” ungkap Artaza.

Artaza menambahkan bahwa hubungan dagang Indonesia dan Chile memiliki sejarah panjang hingga hampir 200 tahun, dan forum bisnis kali ini menjadi “aktivitas publik-privat terbesar Chile dengan Indonesia.” Ia menyebut momentum ini sebagai fondasi penting mempererat kepercayaan antar pelaku usaha.

Sementara itu, Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile, Claudia Sanhueza, menjelaskan bahwa sejak CEPA berlaku pada 2019, perdagangan bilateral tumbuh rata-rata 10 persen per tahun. Ia menegaskan bahwa Chile dan Indonesia kini berupaya memperluas cakupan CEPA dengan memasukkan bab baru terkait investasi dan layanan.

“Chile juga siap membuka kerja sama di sektor critical minerals seperti tembaga dan litium, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam industri pertambangan. Semua ini akan melengkapi kemitraan di sektor pangan,” jelas Sanhueza.

Ignacio Fernández menambahkan, keunggulan Chile bukan hanya sebagai pasar domestik 20 juta orang, melainkan juga pintu masuk menuju 600 juta konsumen di Amerika Latin. Hal ini didukung jaringan perjanjian perdagangan bebas (FTA) yang mencakup 80 persen dari GDP dunia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)