Pertamina Bakal Terapkan Sistem Perizinan Digital di Semua Anak Usaha

Gedung Pertamina. Foto: Dokumen Pertamina

Pertamina Bakal Terapkan Sistem Perizinan Digital di Semua Anak Usaha

Husen Miftahudin • 19 July 2025 15:09

Jakarta: PT Pertamina (Persero) memperkenalkan inovasi digital dalam pengelolaan perizinan melalui penerapan berbasis teknologi geospasial ArcGIS. Inisiatif ini dirancang untuk menjawab tantangan kompleksitas dan fragmentasi pengelolaan perizinan di seluruh anak perusahaan Pertamina.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, melalui pendekatan terintegrasi, solusi geospasial ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap lebih dari 5.000 dokumen perizinan. Sistem ini tidak hanya menghadirkan dashboard visualisasi spasial, tetapi juga dilengkapi fitur chatbot pencarian berbasis teks dan sistem peringatan dini untuk masa berlaku izin.

"Digitalisasi ini bukan sekadar menyimpan data izin, tapi bagaimana kami bisa melihatnya secara spasial lokasi, status, hingga potensi kondisi kedepan dalam satu peta dinamis. Kecerdasan data lokasi ini mendukung optimalisasi aset, menghindari risiko dikenai denda dan meningkatkan efisiensi lintas anak perusahaan. Ini bagian dari roadmap Pertamina menuju tata kelola kelas dunia," ujar Fadjar dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 19 Juli 2025.

Hingga fase pertama, lanjut Fadjar, sistem ini telah berhasil mengintegrasikan kebutuhan perizinan PT Pertamina Patra Niaga sebagai salah satu Subholding Pertamina dengan 322 dokumen perizinan strategis, termasuk Persetujuan Layak Operasi (PLO), Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), dan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) tanpa keterlambatan dalam proses sertifikasi ulang. Hasilnya, Pertamina berhasil menghindari potensi biaya hingga USD25 juta, termasuk risiko reengineering dan dikenai denda. 

"Sistem ini menjadi terobosan penting bagi operasional kami, karena memungkinkan pemantauan status izin secara real-time, mengantisipasi kendala sejak dini, serta menjaga kelancaran operasional tanpa gangguan," ungkap Fadjar.
 

Baca juga: Pertamina Sahabat Nelayan, Ciptakan Kemandirian Ratusan Nelayan


(Tim Pertamina saat meluncurkan pengelolaan perizinan digital pada Esri User Conference 2025 di San Diego, AS. Foto: dok Pertamina)
 

Pasatikan masa depan energi RI berkelanjutan


Dia bilang, inisiatif ini membuktikan teknologi geospasial tidak hanya mendorong efisiensi internal, tetapi juga berperan penting dalam memastikan masa depan energi Indonesia yang aman dan berkelanjutan. Fadjar melanjutkan, kegiatan ini sejalan dengan yang Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo khususnya dalam penerapan inovasi teknologi.

"Inovasi digitalisasi sistem ini diharapkan dapat berdampak pada kelancaran distribusi ketersediaan dan keterjangkauan energi," tambah Fadjar.

Pertamina menargetkan penerapan sistem ini secara penuh pada Agustus 2025 dengan integrasi menyeluruh di seluruh sub-holding. Solusi ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya digitalisasi dan transformasi perusahaan, yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan efisiensi yang diusung BUMN energi nasional tersebut.

Adapun, inovasi digital dalam pengelolaan perizinan Pertamina itu diluncurkan pada Esri User Conference 2025 di San Diego, Amerika Serikat (AS), sebuah ajang global terkemuka yang mempertemukan para profesional dan organisasi dari seluruh dunia untuk mengeksplorasi kemajuan dalam sistem informasi geografis (GIS).

"Solusi geospasial ini menunjukkan bagaimana teknologi Esri dapat diadaptasi secara fleksibel untuk menjawab kebutuhan industri seperti pada industri migas energi. Teknologi geospasial kini berkembang jauh melampaui bukan hanya fungsi visualisasi namun juga menjadi fondasi dalam pengambilan keputusan strategis yang berbasis lokasi," ucap Presiden Direktur Esri Indonesia Leslie Wong.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)