Korban Tewas Kebakaran Hutan di Korea Selatan Bertambah Jadi 24 Orang

Puing dari rumah yang hancur akibat kebakaran hutan yang melanda Korea Selatan. Foto: Yonhap

Korban Tewas Kebakaran Hutan di Korea Selatan Bertambah Jadi 24 Orang

Fajar Nugraha • 26 March 2025 16:56

Seoul: Kebakaran hutan dahsyat melanda wilayah tenggara Korea Selatan (Korsel), menewaskan sedikitnya 24 orang dan memaksa 27.000 orang mengungsi. Kebakaran yang dipicu oleh angin kencang dan cuaca kering ini disebut sebagai salah sattu bencana kebakaran terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Pemerintah Korea Selatan telah mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia, termasuk 4.919 personel pemadam kebakaran yang dibantu oleh militer dan polisi, 87 helikopter untuk memadamkan api.

Penjabat Presiden Han Duck-soo menyatakan situasi ini sebagai "kebakaran terparah yang pernah dihadapi negara ini", sambil mengakui upaya pemadaman masih menghadapi tantangan besar.

Kebakaran utama yang bermula di daerah Uiseong baru dapat dikendalikan sekitar 68 persen. Sementara kobaran api terus mengancam situs-situs bersejarah penting.

Dua lokasi yang masuk daftar Warisan Budaya UNESCO, yaitu Desa Hahoe dan Akademi Konfusianisme Byeongsan di kota Andong, berada dalam bahaya. Kuil Gounsa yang telah berdiri sejak tahun 681 dilaporkan telah hangus dilalap api.

Ahli bencana hutan Lee Byung-doo dari Institut Ilmu Pengetahuan Hutan Nasional menyebut kecepatan dan skala kebakaran ini "di luar perkiraan". Byung-doo juga memperingatkan perubahan iklim akan membuat kejadian serupa semakin sering terjadi di masa depan.

"Kita perlu menyiapkan lebih banyak sumber daya untuk menghadapi ancaman ini," ujarnya, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 26 Maret 2025.


Korban jiwa dan kerusakan parah

Mayoritas korban tewas berusia 60-70 tahun, yang menjadi korban kebakaran yang menyebar dengan cepat. Kebakaran telah menghanguskan lebih dari 15.000 hektar lahan dan pemukiman warga. Situasi darurat memaksa pihak berwenang mengevakuasi ratusan narapidana dari penjara terdekat yang terancam kobaran api.

Dinas Kehutanan Korea mengakui keterbatasan armada pemadam setelah delapan helikopter buatan Rusia tidak dapat beroperasi akibat sanksi internasional terkait perang Ukraina. Jurubicara dinas tersebut, Kim Jong-gun, menyatakan rencana pengadaan helikopter tambahan untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana serupa di masa datang.

Pemerintah telah menetapkan wilayah terdampak sebagai zona bencana khusus untuk mempercepat proses penanganan dan pemulihan.

Upaya pemadaman masih terus berlangsung di tengah prakiraan cuaca kering yang diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Tim gabungan terus berupaya memadamkan api sekaligus mengevakuasi warga yang masih terjebak di zona bahaya.

(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)