Discovery Raksasa PHE Dinilai Jadi Bukti Komitmen Penuhi Ketersediaan Gas Industri

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Discovery Raksasa PHE Dinilai Jadi Bukti Komitmen Penuhi Ketersediaan Gas Industri

Achmad Zulfikar Fazli • 9 June 2025 23:03

Jakarta: Seiring terus tumbuhnya industri di Tanah Air, kebutuhan terhadap gas sebagai energi bersih terus meningkat. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream PT Pertamina (Persero) diyakini mampu menjaga ketersediaan gas di tengah permintaan yang terus meningkat

Terlebih, PHE sudah membuktikan dengan terus melakukan upaya eksplorasi. Termasuk, discovery raksasa di Sulawesi Tengah yang berpotensi menghasilkan 548 miliar kaki kubik gas. 

”Ya, jelas. Penemuan sangat besar itu antara lain menjadi bukti komitmen PHE untuk terus mendorong dan memenuhi ketersediaan gas industri,” kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Study (IRESS) Marwan Batubara, dalam keterangannya, Senin, 9 Juni 2025.

Industri dalam negeri memang terus tumbuh. Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I 2025 menjadi 4,87 persen, sektor industri tetap menunjukkan peningkatan. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan (manufaktur), tumbuh 4,55 persen (year-on-year). Beberapa subsektor industri pengolahan yang mengalami pertumbuhan signifikan, antara lain industri logam dasar yang mencapai 14,47 persen.

Marwan menambahkan pertumbuhan industri meningkatkan kebutuhan sektor tersebut terhadap gas bumi. Kondisi demikian, jelas Marwan, tak lepas gas termasuk energi ramah lingkungan. Apalagi, ditambah upaya pemerintah untuk terus mendorong lingkungan yang lebih bersih.

“Harganya juga masih dikendalikan pemerintah untuk bisa memenuhi kebutuhan biaya yang efisien bagi industri,” kata Marwan.

Kebutuhan industri terhadap gas yang terus naik, jelas Marwan, antara lain diperlihatkan banyaknya Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Termasuk, oleh PHE yang notabene merupakan kontributor terbesar dalam penyediaan gas.

Marwan mengingatkan tingginya komitmen PHE juga perlu didukung pemerintah. Tidak hanya melalui insentif menarik, tetapi upaya konkret dalam menyederhanakan perizinan yang saat ini terlalu banyak dan berbelit-belit. Termasuk, perizinan usaha hulu migas.

“ Nah itu kan Pemerintah harus menjamin. Siapa pun itu, baik asing maupun Pertamina kan pasti tidak akan mau berbisnis di usaha hulu migas kalau perizinan masih berbelit. Ini harus segera ditertibkan,” tegas dia.
 

Baca Juga: 

Pemerintah Buka Peluang Investasi Migas


Marwan berharap Presiden Prabowo Subianto melakukan intervensi untuk penyederhanaan perizinan usaha hulu migas, baik melalui instruksi presiden maupun instrumen hukum lain. Dengan demikian, PHE maupun KKKS lainnya semakin bergairah melakusaha usaha hulu migas, terutama untuk menyediakan gas industri yang sangat terjangkau.
 
”Kementerian Investasi/BKPM harus mengoptimalkan perannya agar hal ini tidak menjadi hambatan. Kalau perlu ada instruksi presiden (Inpres) dari Presiden Prabowo untuk mendorong gas untuk industri ini agar semua perizinan dipercepat,” ujar Marwan. 

Presiden Prabowo Subianto sempat menyinggung soal penyederhanaan regulasi migas pada pembukaan Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition 2025. Dia menegaskan para pejabat harus menyederhanakan regulasi.

“Saya ulangi, sederhanakan regulasi, ini ada kecenderungan tidak hanya di Indonesia. Indonesia ahlinya. Indonesia ahli membuat regulasi demikian sulit untuk kita sendiri ini harus kita kurangi. Pejabat yang tidak mau menyederhanakan regulasi akan saya ganti, akan saya copot," tegas Prabowo di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu, 21 Mei 2025.

Sementara itu, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina juga menyampaikan komitmen untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi. Dalam tiga tahun terakhir pertumbuhan eksplorasi yang dilakukan PHE mencapai 37 persen per tahun. Dalam kurun waktu tersebut PHE mendapatkan delapan wilayah kerja eksplorasi baru. 

PHE juga menemukan cadangan eksplorasi terbesar sepanjang lima belas tahun terakhir. Pada 2024, PHE mendapatkan dua discovery besar, yakni dari struktur kah Tedong (TDG)-001 dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 548 miliar kaki kubik gas (bcfg) dan dari struktur Padang Pancuran (PPC)-1 dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 140.6 juta barel minyak ekuivalen (mmboe).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)