Ujian Masuk PTKIN, Panitia Nasional Menyiapkan Sistem Ramah Disabilitas

Peserta disabilitas mengikuti UMPTKIN di UIN Raden Fatah Palembang. Foto: Dok Ditjen Pendis Kemenag.

Ujian Masuk PTKIN, Panitia Nasional Menyiapkan Sistem Ramah Disabilitas

Arga Sumantri • 11 June 2025 15:52

Jakarta: Panita nasional Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UMPTKIN) berkomitmen menerapkan prinsip inklusivitas dan aksesibilitas dalam pelaksanaan tes. Langkah ini dilakukan agar peserta berkebutuhan khusus atau disabilitas mengikuti ujian dengan nyaman dan lancar.

"Kami secara tegas mengarahkan panitia lokal di seluruh titik lokasi ujian untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang ramah difabel," kata Ketua Panitia Nasional UMPTKIN 2025, Masnun Tahir, melalui keterangan tertulis, Rabu, 11 Juni 2025. 

Ia mengatakan panitia menaruh perhatian khusus terhadap keterlibatan peserta berkebutuhan khusus dalam proses seleksi ini. Persiapan tidak hanya fokus pada aspek seleksi akademik, namun juga keberpihakan pada nilai-nilai keadilan sosial dan keberagaman.

"Kami di panitia nasional tidak hanya menyusun sistem ujian yang berkualitas, tetapi juga memastikan bahwa semua pihak, termasuk peserta disabilitas, memiliki ruang yang sama untuk berjuang meraih impian mereka," ungkapnya.

Ia mengatakan panitia lokal di berbagai daerah telah menyediakan ruang ujian khusus hingga pendamping teknis. Selain itu, menyediakan perangkat ujian seperti komputer yang disesuaikan kebutuhan, pengaturan posisi duduk yang ergonomis, dan aksesibilitas fasilitas gedung. 

"Bahkan di beberapa titik, disiapkan juga pendamping khusus bagi peserta tunanetra atau tunarungu agar mereka dapat memahami prosedur teknis dengan baik tanpa mengganggu independensi menjawab soal," ungkapnya.
 

Baca juga: Digelar Mulai Hari Ini, 83 Ribu Siswa Ikut Ujian Masuk PTKIN

Ia juga menyebutkan bahwa pengalaman mengikuti UMPTKIN membuatnya semakin yakin untuk melanjutkan pendidikan tinggi di kampus Islam negeri, yang menurutnya menunjukkan empati dan keberpihakan pada semua kalangan.

Ia menegaskan PTKIN tidak boleh menutup diri dari siapa pun yang ingin belajar. Sebagai institusi pendidikan Islam, PTKIN harus menjadi contoh dalam hal keberpihakan terhadap kelompok rentan, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.

UM PTKIN 2025 kembali digelar serentak di seluruh Indonesia dengan sistem daring melalui Sistem Seleksi Elektronik (SSE). Ujian ini merupakan tahapan penting bagi calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan tinggi di kampus-kampus Islam negeri yang tersebar di seluruh Tanah Air.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)