Ilustrasi kapal nelayan.
Ahmad Mustaqim • 17 September 2025 23:39
Kulon Progo: Nelayan di perairan Pantai Congot, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memutuskan tak melaut akibat cuaca buruk. Cuaca perairan disebut tak menentu sehingga tak ingin ambil risiko.
"Baru sehari saja melaut, (BMKG) prediksi besok ombak gede lagi dua sampai tiga hari," kata Nur Ahmad, Rabu, 17 September 2025.
Nur mengatakan situasi tak menentu terjadi sejak Agustus 2025 lalu. Ia menyebut para nelayan lebih sering tak melaut dibanding melaut setiap harinya.
Menurut dia, situasi seringnya hujan disertai angin menjadi salah satu pertanda tak melaut. Cuaca demikian, kata dia, biasanya diikuti gelombang tinggi di kawasan perairan. Ia menyatakan intensitas tak melaut lebih sering sejak bulan lalu.
"Jadi kalau biasanya sebulan bisa 12 kali melaut, Agustus kemarin cuma melaut tujuh hari. Bulan ini baru lima hari melaut," jelasnya.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kabupaten Kulon Progo, Aris Widiatmoko, mengatakan gelombang tinggi disertai angin kencang menerpa pesisir Kulon Progo dalam beberapa waktu terakhir. Menurut dia, cuaca buruk itu sangat berisiko apabila digunakan nelayan melaut.
"Hampir semua nelayan tak melaut saat cuaca buruk meskipun sudah siap-siap mereka," ucap Aris.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat menyebut bibit siklon tropis 93S bisa memicu gelombang tinggi di pantai selatan Jawa, termasuk Yogyakarta. Situasi mengancam aktivitas masyarakat di pesisir selatan, khususnya nelayan.