Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Insi Nantika Jelita • 7 August 2025 12:28
Jakarta: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan daya beli masyarakat saat ini masih lesu, tercermin dari tren penyusutan penjualan mobil di Tanah Air. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dinilai tidak mencerminkan kondisi nyata di lapangan.
"Memang daya beli masyarakat masih lemah," ujar Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto kepada Media Indonesia, dikutip Kamis, 7 Agustus 2025.
Data Gaikindo menunjukkan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia pada Juni 2025 mengalami perlambatan. Secara bulanan (month-to-month), penjualan dari pabrik ke dealer (wholesales) turun sebesar 4,7 persen dari 60.612 unit di Mei menjadi 57.760 unit di Juni 2025. Meski demikian, penjualan ke konsumen akhir (retail sales) naik tipis sebesar 0,6 persen dari 61.307 unit menjadi 61.647 unit.
Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year), pelemahan permintaan lebih tajam terlihat. Wholesales pada Juni 2025 turun 22,6 persen atau berkurang 16.855 unit mobil dibanding Juni 2024. Sementara itu, retail sales juga anjlok 12,3 persen atau setara 8.643 unit.
Secara kumulatif sepanjang Januari hingga Juni 2025, total wholesales tercatat sebesar 374.740 unit, atau turun 8,6 persen dibanding periode yang sama pada 2024. Sementara itu, retail sales menurun lebih dalam sebesar 9,7 persen dari 432.453 unit pada semester I-2024 menjadi 390.467 unit di semester I-2025.
Baca juga:
Data BPS Diklaim Akurat, Kemenperin Tegaskan Industri Nasional Masih Ekspansif |