Maria Corina Machado, muncul kembali di Oslo, Norwegia. Foto: BBC
Fajar Nugraha • 11 December 2025 15:29
Oslo: Pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, muncul kembali di Oslo pada Kamis, 11 Desember 2025, setelah hampir satu tahun bersembunyi dan dinyatakan sebagai pemenang Nobel Perdamaian 2024.
Kehadirannya mengejutkan publik karena pemerintah Venezuela sebelumnya menyatakan akan menganggapnya sebagai buronan bila ia meninggalkan negara tersebut. Kepada media BBC, Machado menegaskan tekadnya untuk kembali ke Venezuela.
“Tentu saja saya akan kembali. Saya tahu persis risiko yang saya ambil,” ujar Machado.
Machado disebut melakukan perjalanan sangat berbahaya untuk mencapai Norwegia, menurut Institut Nobel. Namun, ia tiba terlambat untuk menerima penghargaan secara langsung, sehingga putrinya mewakilinya dalam upacara penganugerahan.
Dalam pidatonya, sang putri menyampaikan kritik tajam terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, menyebut adanya teror negara dan pelanggaran hak asasi manusia selama masa kekuasaannya.
Kehadiran Machado di balkon Grand Hotel memicu kerumunan besar yang telah menantinya sejak malam hari. Massa bersorak sambil meneriakkan “libertad”, menyambut kemunculan publik pertamanya sejak Januari.
Machado bahkan turun ke kerumunan, melewati barikade untuk memeluk para pendukungnya. Ia mengaku kehilangan banyak momen keluarga selama bersembunyi.
“Selama lebih dari 16 bulan, saya tidak bisa menyentuh siapa pun,” kata Machado, ucapnya dikutip dari media Channel News Asia, Kamis, 11 Desember 2025.
Dalam pidato penerimaan Nobel yang dibacakan putrinya, Machado menegaskan perjuangannya untuk transisi damai menuju demokrasi di Venezuela. Ia menuding Maduro mencurangi pemilu Juli 2024, yang menurut oposisi dimenangkan oleh Edmundo Gonzalez Urrutia, kini hidup di pengasingan. Machado sendiri bersembunyi sejak menolak pelantikan Maduro untuk masa jabatan ketiganya.
Keputusan Machado menghadiri rangkaian acara Nobel dinilai penuh risiko politik dan pribadi. Akademisi Universitas Oslo, Benedicte Bull, menilai Machado berpotensi ditangkap bila kembali ke Caracas. Namun, kepergiannya ke luar negeri juga berpotensi mengurangi pengaruh politiknya bila berlangsung terlalu lama.
Sementara itu, Maduro menolak tuduhan teror negara dan menuding operasi militer AS di Karibia bertujuan menggulingkan pemerintahannya serta merebut cadangan minyak Venezuela.
(Keysa Qanita)