262 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta Lewat Tol MBZ

Ruas Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ). Foto: Dok. Jasa Marga.

262 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta Lewat Tol MBZ

Fachri Audhia Hafiez • 25 December 2025 14:57

Bekasi: PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC) mencatat lonjakan volume kendaraan yang signifikan di Ruas Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) pada puncak arus keberangkatan libur Natal 2025. Sebanyak 53.012 kendaraan tercatat meninggalkan Jakarta melalui tol layang tersebut pada Rabu, 24 Desember 2025 atau H-1 Natal.

Angka tersebut menunjukkan kenaikan drastis sebesar 147,07 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas (lalin) normal yang biasanya hanya mencapai 21.456 kendaraan.
 


Secara kumulatif, PT JJC melaporkan total kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Cikampek via Tol MBZ sejak H-7 hingga H-1 Natal mencapai 262.696 unit. Jumlah ini meningkat sebesar 46,02 persen dari periode normal yang tercatat sebanyak 179.910 kendaraan.

"Peningkatan volume kendaraan ini selaras dengan prediksi puncak arus keberangkatan masyarakat yang memanfaatkan libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026," kata GM Operasi dan Pemeliharaan
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek Desti Anggraeni dalam keterangan resmi PT JJC, Kamis, 25 Desember 2025.

Sementara, pergerakan kendaraan yang menuju Jakarta melalui Ruas Layang MBZ juga mulai menunjukkan tren peningkatan. Pada H-1 Natal, tercatat 32.690 kendaraan memasuki Jakarta, naik 49,32 persen dari lalin normal sebesar 21.893 kendaraan.

Jika dihitung sejak H-7 hingga H-1, total kendaraan yang kembali ke Jakarta mencapai 225.512 unit, atau meningkat 20,17 persen dari kondisi normal sebanyak 187.668 kendaraan.


Ruas Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ). Foto: Istimewa.

PT JJC mengimbau pengguna jalan untuk senantiasa mengutamakan keselamatan selama perjalanan. Pengendara diminta memastikan kondisi fisik pengemudi dan kelaikan kendaraan dalam kondisi prima.

Selain itu, pengguna jalan diharapkan menjaga kecukupan saldo uang elektronik, daya baterai (bagi kendaraan listrik), serta BBM. Hal ini penting untuk mencegah hambatan di ruas jalan layang yang tidak memiliki area istirahat (rest area) di sepanjang jalurnya, demi kenyamanan dan keamanan hingga sampai di tujuan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)