Tantangan John Herdman Jika Tangani Timnas Indonesia, Siap Hadapi Ekspektasi?

John Herdman. Foto: Miguel MEDINA/AFP.

Tantangan John Herdman Jika Tangani Timnas Indonesia, Siap Hadapi Ekspektasi?

Dhika Kusuma Winata • 30 December 2025 19:15

Jakarta: Nama John Herdman santer disebut sebagai kandidat kuat pelatih baru Timnas Indonesia menggantikan posisi juru taktik sebelumnya. Pengamat sepak bola, Kesit Budi Handoyo, menilai PSSI dan publik pencinta sepak bola tanah air harus siap bersabar jika pelatih asal Inggris itu benar-benar ditunjuk.

"Rekam jejaknya lumayan oke kalau merunut kiprahnya saat membangun timnas Kanada, baik timnas putri maupun timnas putra. Keberhasilan membawa timnas putri Kanada menembus tiga besar Olimpiade dua kali beruntun serta meloloskan tim putra ke Piala Dunia 2022 menunjukkan dia sebagai pelatih yang sukses," kata Kesit kepada Media Indonesia, Selasa, 30 Desember 2025.
 


Namun, Kesit memberikan catatan penting bahwa kesuksesan Herdman di Kanada tidak diraih secara instan. Pelatih berusia 50 tahun itu membutuhkan waktu tujuh tahun di timnas putri dan lima tahun di timnas putra Kanada untuk membangun fondasi yang kokoh.

Hal ini menjadi tantangan besar mengingat ekspektasi publik terhadap Skuad Garuda saat ini sedang berada di titik tertinggi. Tekanan dari suporter bisa menjadi bumerang jika proses pembangunan tim tidak dihargai.

"Pertanyaanya, bisakah kita, PSSI dan juga masyarakat Indonesia, sabar menunggu proses seperti yang dijalankan Herdman bersama timnas Kanada? Mengingat ekspektasi yang sudah terlanjur tinggi yang dimiliki masyarakat terhadap timnas," ujar Kesit.


John Herdman. Foto: Instagram @Garuda.futboll

Tantangan kultur sepak bola Asia

Selain masalah waktu, Kesit menyoroti faktor adaptasi kultur. John Herdman tercatat belum pernah menangani tim di kawasan Asia. Meski saat ini Timnas Indonesia banyak dihuni pemain diaspora yang berkarier di Eropa, memahami karakter lokal tetap menjadi kunci keberhasilan.

Kesit mengingatkan agar pelatih baru nantinya tidak menyamakan kualitas seluruh pemain Indonesia dengan standar pemain di Eropa atau Amerika Utara yang selama ini ditanganinya.

"Herdman harus mulai mempelajari karakter dan budaya pemain-pemain Timnas Indonesia. Jangan berpikiran bahwa kualitas pemain Indonesia lainnya sama seperti pemain Eropa atau luar negeri lainnya yang biasa dia tangani," tegas Kesit.

Menurutnya, pemahaman ini sangat penting agar tidak terjadi guncangan budaya (culture shock) saat memulai sesi latihan perdana. Fondasi timnas yang belum sepenuhnya stabil untuk bersaing di level dunia menuntut pelatih baru untuk memiliki program pembinaan yang lebih terarah dan konsisten.

"Ini penting agar Herdman tak terkejut saat sudah berada di sini dan bertemu serta memulai latihan bersama timnas," pungkas Kesit.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)