Gedung Kementerian Luar Negeri AS. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 7 December 2024 14:03
Washington: Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak warga negaranya untuk "segera" meninggalkan Suriah, dengan alasan meningkatnya pertempuran antara pemberontak dan pasukan rezim yang telah mengintensifkan situasi keamanan yang "tidak stabil".
"Situasi keamanan terus tidak stabil dan tidak dapat diprediksi dengan bentrokan aktif antara kelompok bersenjata di seluruh negeri," kata Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah peringatan pada Jumat kemarin.
“Kementerian mendesak warga negara AS untuk meninggalkan Suriah sekarang di saat pilihan transportasi komersial masih tersedia,” sambungnya, melansir dari Anadolu Agency, Sabtu, 7 Desember 2024.
Disebutkan bahwa warga AS yang memilih untuk tidak pergi atau tidak dapat pergi dari Suriah harus menyiapkan "rencana darurat" untuk situasi darurat dan bersiap berlindung di suatu tempat aman untuk waktu yang lama.
Perang saudara di Suriah telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan kelompok anti-rezim, yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), memerangi pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad sejak 27 November dan membuat kemajuan signifikan.
Pasukan anti-rezim merebut sebagian besar Aleppo tengah pada 30 November, setelah serangan cepat dari pedesaan baratnya.
Dalam serangan terakhir mereka hari Kamis, kelompok tersebut merebut pusat Hama, memperkuat kendali atas kota tersebut dan memaksa pasukan rezim Assad untuk mundur.
Baca juga: Assad Semakin Tertekan, Pemberontak Suriah Rebut Kota Hama