BNPB Sampaikan Opsi Relokasi Korban Bencana di Sumbar

Kepala BNPB Suharyanto. Foto: Dok. BNPB.

BNPB Sampaikan Opsi Relokasi Korban Bencana di Sumbar

Indriyani Astuti • 16 May 2024 10:14

Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan opsi relokasi rumah warga yang berada di zona berbahaya. Hal itu dia sampaikan saat berdialog dengan pengungsi korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi di Sumatra Barat.

"Apabila nanti termasuk daerah berbahaya dan ke depan ingin selamat ketika ada bencana susulan, maka sebaiknya bapak dan ibu pindah," kata Suharyanto saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 16 Mei 2024.

Jenderal bintang 3 TNI itu menyampaikan tim Badan Geologi, BNPB, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal melakukan kajian. Mereka akan menentukan area daerah terdampak, berpotensi terdampak, hingga yang tergolong aman untuk ditinggali dan yang harus direlokasi.

"Nanti yang menentukan aman dan tidaknya mereka yang ahli dari Badan Geologi dan BMKG," ungkap dia.
 

Baca juga: Menko PMK Bakal Carikan Solusi Permanen Banjir Lahar Marapi

Dalam proses relokasi, pemerintah provinsi akan menyediakan lahan. Sedangkan pembangunan rumah dilakukan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan BNPB.

"Pak Gubernur akan menyediakan lahan, rumahnya dibangun oleh BNPB dan Kementerian PUPR," sebut dia.

Ia menambahkan relokasi bagian penting dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan mendatang. Tujuannya menghindari dampak yang lebih besar apabila ada bencana susulan. 

Dia berharap warga yang rumah mereka masuk dalam zona berbahaya agar bersedia dipindahkan. Sedangkan warga yang tidak pindah dan rumahnya relatif berada di zona aman namun rusak, pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan.

Bantuan perbaikan itu mulai dari Rp60 juta untuk rusak berat, Rp30 juta rusak sedang, dan Rp15 juta rusak ringan.

"Sambil menunggu rumahnya jadi, akan diberikan juga bantuan dana tunggu hunian atau dana kontrak sampai maksimal enam bulan ke depan tapi semoga sebelum enam bulan rumahnya sudah jadi," ungkap Suharyanto.
 
Baca juga: Relokasi Warga Solusi Jangka Panjang Antisipasi Banjir Lahar Marapi

Merespons rencana relokasi tersebut, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah mengatakan pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Agam telah memiliki lokasi tempat relokasi tersebut apabila ada masyarakat yang ingin direlokasi dan tidak memiliki lahan yang baru.

"Kami sudah berbicara dengan Pemerintah Kabupaten Agam dan sudah menyiapkan lokasi tersebut jika memang ada masyarakat yang ingin dipindah pada intinya pemerintah akan bangunkan lagi rumah warga yang rusak," terang Mahyeldi.

Namun demikian, Mahyeldi belum merinci di mana tepatnya lokasi rumah yang akan dibangun. Dia masih terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota mencari lokasi-lokasi yang aman dan jauh dari zona berbahaya berdasarkan kajian dari Badan Geologi dan BMKG.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)