Badan Geologi Minta Peningkatan Mitigasi Pesisir Selatan Jabar Pacagempa Garut

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, meninjau langsung lokasi terdampak bencana gempa.

Badan Geologi Minta Peningkatan Mitigasi Pesisir Selatan Jabar Pacagempa Garut

Media Indonesia • 28 April 2024 21:41

Bandung: Daerah Pesisir Selatan Jawa Barat tergolong rawan gempa bumi dan tsunami. Untuk itu, Badan Geologi meminta adanya peningkatan upaya mitigasi, melalui mitigasi struktural dan non struktural.

"Bangunan di wilayah Jawa Barat selatan harus dibangun menggunakan konstruksi bagunan tahanan gempa bumi. Ini untuk menghindari risiko kerusakan dan korban," ungkap Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM, M Wafid di Bandung, Minggu, 28 April 2024.

Dia menambahkan, wilayah di Jabar selatan juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi. Upaya mitigasinya harus terus ditingkatkan.

Terkait gempa berpusat di Garut, Sabtu malam kemarin, dia menambahkan kejadian gempa tersebut diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan atau colleteral hazard. Di antaranya retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuifaksi.
 

Baca: 17 Rumah di Majalengka Rusak Terdampak Gempa Garut

"Dari hasil kajian Badan Geologi, gempa bumi di Garut terjadi akibat aktivitas penunjaman atau subduksi atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik. Gempa bumi intraslab di Jawa Barat selatan ini telah beberapa kali terjadi dan menyebabkan bencana pada 1979, 2007, 2017, 2022, dan 2023.

Badan Geologi mencatat sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada kawasan rawan bencana (KRB) gempa bumi menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut, meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut.

Pantai Selatan Jawa Barat tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter. "Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, tetap waspada dengan kejadian gempabumi susulan. Jangan terpancing isu tidak bertanggung jawab," tandas Wafid.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)