Pertimbangan Buruh Tolak Tapera

Presiden Partai Buruh Said Iqbal. Foto: Tangkapan layar Youtube Medcom.id.

Pertimbangan Buruh Tolak Tapera

Candra Yuri Nuralam • 2 June 2024 11:09

Jakarta: Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) ditolak buruh. Ada beberapa pertimbangan program yang menjadi polemik itu ditolak.

Presiden Partai Buru Said Iqbal menyampaikan, alasan pertama yaitu tak ada jaminan buruh mendapat rumah dengan mengikuti program tersebut. “Tidak ada kepastian untuk mendapatkan rumah, ini kan tabungan sosial," kata Said dalam acara Crosscheck by Medcom.id dengan tema ‘Batalkan Tambahan Penderitaan Rakyat’ pada Minggu, 2 Juni 2024.

Said menjelaskan pemerintah juga tidak memberikan subsidi untuk memastikan masyarakat memiliki rumah dengan program itu. Janji dari negara pun tidak masuk akal.

Said menganalogikan pekerja dengan upah minimum Rp3,5 juta yang mengikuti program itu. Jika dipotong tiga persen, buruh tersebut hanya bisa menabung untuk rumah sebesar Rp1.260.000 dalam setahun.
 

Baca juga: Buruh Nilai Tapera Bentuk Lepas Tanggung Jawab Pemerintah

“Katakanlah untuk menuju pensiun peserta Tapera itu sepuluh sampai 20 tahun, kalau 10 tahun itu kan cuma Rp12,6 juta kalau 20 tahun sekitar Rp25,2 juta. Mana ada rumah seharga tersebut?” ujar Said.

Atas perhitungan itu buruh menolak rencana pemerintah. Janji yang diberikan dinilai tidak masuk akan dan hanya menambah pemotongan gaji bulanan.

“Judulnya tabungan perumahan rakyat, tapi orang ikut program Tapera tidak bisa beli rumah, jadi, ini kan tidak sesuai dengan kepastian untuk mendapatkan rumah tersebut,” tutur Said. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)