Bangun Perspektif Kepemimpinan Global dengan Nasionalisme yang Kuat di Generasi Muda

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie)

Bangun Perspektif Kepemimpinan Global dengan Nasionalisme yang Kuat di Generasi Muda

Medcom • 31 May 2024 18:21

Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menekankan pentingnya menumbuhkan semangat di kalangan generasi muda agar mampu berkontribusi bagi bangsa dengan membangun perspektif kepemimpinan global. Sekaligus, sarat pemahaman atas nilai-nilai kebangsaan. 

"Jangan pernah meremehkan kesempatan apa pun yang datang pada kalian untuk membangun jejaring hingga skala dunia," kata Rerie saat menjadi pembicara dalam Public Lecturer bertema Media & Our Generation Contribution for Nations with Global Leadership Perspective yang diselenggarakan Institut Komunikasi dan Bisnis, London School of Public Relations, Jumat, 31 Mei 2024.

Menurut dia, generasi penerus bangsa harus memiliki kemampuan mengelola kehidupan. Kemudian, membangun koneksi dengan dunia, beradaptasi, dan menciptakan sesuatu untuk terus bertumbuh. 

"Generasi muda saat ini hidup dengan tiga tuntutan utama yakni menguasai teknologi, memiliki kepekaan sosial dan mempertahankan jejaring keterhubungan," ungkap dia.

Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu mengungkapkan saat ini berkembang konstruksi model kepemimpinan global. Yaitu profil pemimpin baru yang selalu berinteraksi dengan teknologi.
 

Baca juga: Lestari Moerdijat Sebut Pelestarian Kearifan Lokal Penting dalam Proses Pembangunan

Perspektif kepemimpinan global memiliki beberapa karakter penting, yakni kesadaran global, penghargaan terhadap keragaman budaya, kolaborasi  internasional, fleksibilitas dan adaptabilitas, serta inovatif dan visi jangka panjang. 

"Dalam implementasi kapabilitas tersebut, para pemimpin harus mampu menyikapi ragam perubahan dunia termasuk menggunakan media sebagai alat pemberdayaan," ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

Rerie menegaskan media memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan opini publik, penyebaran informasi, dan edukasi masyarakat. Seorang pemimpin juga harus mampu bersikap qualified, yaitu tahu yang dia tahu, tahu yang dia tidak tahu, dan tidak sok tahu bila tidak tahu.

"Sebagai para calon pemimpin masa depan generasi muda perlu pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan untuk membangun nasionalisme yang kuat," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)