Presiden AS Joe Biden. (AP)
Washington: Jeda singkat di Jalur Gaza dapat membantu membebaskan sebagian dari warga Israel yang disandera kelompok pejuang Palestina Hamas sejak 7 Oktober lalu, ucap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu via sambungan telepon. Kabar disampaikan kantor berita Axios pada Selasa, mengutip dua pejabat AS dan Israel.
Dalam proposal yang sedang dibahas antara AS, Israel, dan Qatar, nantinya Hamas akan membebaskan 10-15 tawanan. Jeda singkat di Gaza juga akan digunakan untuk memverifikasi identitas semua tawanan serta memberikan daftar nama orang-orang yang disandera Hamas.
Mengutip dari Asia One, Rabu, 8 November 2023, Gedung Putih melaporkan bahwa Biden dan Netanyahu telah membahas "kemungkinan jeda taktis untuk memberikan kesempatan kepada warga sipil untuk meninggalkan daerah pertempuran yang sedang berlangsung, memastikan bantuan mencapai warga sipil yang membutuhkan, dan memungkinkan pembebasan tawanan."
Gedung Putih belum merespons permintaan komentar terkait laporan Axios tersebut.
Sebelumnya, Netanyahu mengatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan "jeda kecil taktis" dalam pertempuran di Gaza untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan atau memungkinkan keluarnya sandera yang ditahan kelompok pejuang Palestina Hamas.
Namun pemimpin Israel menegaskan kembali penolakan negaranya terhadap gencatan senjata tanpa adanya pembebasan semua orang yang disandera Hamas di Gaza.
Netanyahu melontarkan komentar tersebut dalam sebuah wawancara televisi AS, di mana dirinya ditanya mengenai siapa yang harus memerintah Gaza setelah pertempuran usai. (Zelicha Aprissa)
Baca juga: Israel Terbuka untuk 'Jeda Taktis' dalam Pertempuran di Gaza
