Korea Selatan. Foto: Unsplash.
Seoul: Perekonomian Korea Selatan (Korsel) tumbuh pada laju tercepat dalam dua tahun terakhir pada kuartal pertama tahun ini seiring berlanjutnya pemulihan ekspor dan belanja swasta yang tetap kuat.
Produk Domestik Bruto (PDB) riil Korsel meningkat 1,3 persen pada kuartal pada periode Januari-Maret, sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Ekspansi kuartal pertama ini lebih tinggi dibandingkan dengan ekspansi kuartalan sebesar 0,5 persen pada periode September-Desember dan menandai yang tertinggi sejak kuartal keempat pada 2021, ketika perekonomian berekspansi sebesar 1,6 persen.
Perekonomian Korea Selatan meningkat 3,3 persen pada kuartal pertama secara tahunan atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2,1 persen pada kuartal terakhir 2023. Semua data dikumpulkan pada tahun dasar 2020, menurut bank tersebut.
"Pada kuartal kedua mungkin terjadi penyesuaian pertumbuhan ekonomi karena ekspansi yang sangat tinggi pada kuartal pertama,” kata seorang pejabat di Bank Sentral Korsel (BOK) dikutip dari
Korean Herald, Rabu, 5 Juni 2024.
Pejabat itu mengatakan pertumbuhan ekonomi negaranya akan meningkat mulai kuartal ketiga tahun ini. Belanja swasta mencatat kenaikan sebesar 0,7 persen pada periode Januari-Maret, meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 0,4 persen. Ekspor Korsel naik 1,8 persen pada kuartal pertama, melambat dari kenaikan 3,9 persen pada kuartal sebelumnya.
Belanja pemerintah meningkat 0,8 persen, dan investasi konstruksi naik 3,3 persen pada kuartal pertama, sebuah pergeseran dari penurunan kuartal sebelumnya sebesar 3,8 persen. Data tersebut muncul ketika inflasi negara tersebut bertahan di bawah 3 persen untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Mei.
Harga konsumen naik
Harga konsumen, yang merupakan ukuran utama inflasi, naik 2,7 persen dalam setahun pada bulan lalu, dibandingkan dengan kenaikan 2,9 persen dalam setahun pada bulan sebelumnya, menandai bulan kedua berturut-turut di bawah tiga persen.
Bulan lalu, bank sentral mempertahankan suku bunga utamanya tetap di 3,5 persen untuk kesebelas kalinya berturut-turut karena mempertimbangkan moderasi inflasi yang lebih lambat dari perkiraan dan menaikkan estimasi pertumbuhan untuk tahun ini.
Pembekuan suku bunga terjadi setelah BOK menaikkan suku bunga tujuh kali berturut-turut dari April 2022 hingga Januari.
Sebagai akibat dari perubahan tahun dasar, produk domestik bruto negara tersebut mencapai 2,401 triliun won (USD1,74 triliun) tahun lalu, naik dari sebelumnya 2,236 triliun won.
Berdasarkan tahun dasar baru, rasio utang rumah tangga terhadap PDB turun menjadi 93,5 persen pada tahun lalu dari sebelumnya 100,4 persen.
Ekonomi Korsel melambat
Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan melambat ke level terendah dalam tiga tahun pada tahun lalu karena penurunan ekspor di tengah pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia.
Perekonomian tumbuh 1,4 persen tahun lalu, melambat dari pertumbuhan 4,3 persen pada 2021 dan kenaikan 2,6 persen pada 2022.
Ekspansi pada 2023 merupakan yang terendah sejak kontraksi sebesar 0,7 persen pada 2020 selama pandemi virus korona. Untuk tahun ini, bank tersebut memperkirakan perekonomian akan sedikit pulih, yaitu sebesar 2,5 persen.