NEWSTICKER

Ekonomi Masih Kontraksi, Indeks Pembelian Manufaktur Uni Eropa Turun

Uni Eropa. Foto: Unsplash.

Ekonomi Masih Kontraksi, Indeks Pembelian Manufaktur Uni Eropa Turun

Arif Wicaksono • 2 November 2023 18:48

Brussel: Aktivitas manufaktur Uni Eropa  mengalami penurunan lebih lanjut pada bulan lalu. Hal ini berdasarkan survei yang menunjukkan pesanan baru mengalami kontraksi pada tingkat yang paling tajam sejak data pertama kali dikumpulkan pada 1997.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur zona euro final, yang disusun oleh S&P Global, turun menjadi 43,1 pada bulan Oktober dari 43,4 pada September, tepat di atas perkiraan awal sebesar 43. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi. Indeks yang mengukur output, yang dimasukkan ke dalam PMI komposit yang dipandang sebagai ukuran kesehatan ekonomi yang baik, tetap stabil di 43,1.

 “Tren sektor manufaktur zona euro selama dua tahun terakhir ini tampak seperti naik kereta yang bergelombang menuju lembah,” kata Kepala Ekonom di Hamburg Commercial Bank Cyrus de la Rubia dikutip dari The Business Times, Kamis, 2 November 2023.

Pesanan baru turun

Pesanan baru turun untuk bulan ke-18 di bulan Oktober dan lebih cepat dengan indeks merosot ke 39,0 dari 39,2. Indeks kuantitas pembelian juga merupakan salah satu yang terendah dalam sejarah survei yang menunjukkan pabrik-pabrik tidak merasa membutuhkan banyak bahan mentah.

 “Indeks pesanan baru yang stagnan, yang masih berada jauh di wilayah negatif, dan perilaku serupa dalam indeks kuantitas pembelian tidak menunjukkan perubahan haluan dalam waktu dekat.” tegas dia.

Melemahnya permintaan terjadi meskipun pabrik-pabrik kembali menurunkan harga pada bulan Oktober, yang merupakan bulan keenam berturut-turut. Penurunan harga merupakan kabar baik bagi para pembuat kebijakan di Bank Sentral Eropa yang telah berjuang untuk menurunkan inflasi ke target dua persen.

Pekan lalu Bank Sentral Eropa sudah membiarkan suku bunga tidak berubah, mengakhiri kenaikan 10 kali berturut-turut. Turunya inflasi disertai dengan kontraksi ekonomi Uni Eropa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Arif Wicaksono)