Bank Sentral Australia Pertimbangkan Naikkan Suku Bunga

Australia. Foto: Unsplash.

Bank Sentral Australia Pertimbangkan Naikkan Suku Bunga

Arif Wicaksono • 19 December 2023 14:44

Sydney: Bank Sentral Australia mempgertimbangkan untuk menaikkan suku bunga untuk kedua bulan berturut-turut pada Desember 2023.

Risalah rapat Dewan Direksi menunjukkan Bank Sentral Australia mempertahankan suku bunga tetap di 4,35 persen karena data pada bulan sebelumnya tidak secara radikal mengubah prospek ekonomi. Serta terdapat risiko pengangguran bisa meningkat lebih cepat dari perkiraan.

Melansir The Business Times, Selasa, 19 Desember 2023, para anggota Bank Sentral Australia kini melihat sinyal positif dari kemajuan inflasi menuju kisaran target bank sebesar 2-3 persen, hal ini perlu dilanjutkan. Mereka juga mencatat percepatan laju disinflasi di luar negeri, yang dapat ditiru di Australia.

Inflasi harga konsumen mencapai 5,4 persen pada kuartal ketiga, turun dari puncaknya yang mendekati delapan persen, namun masih jauh di atas kisaran target sebesar 2-3 persen.

Bank sentral pada November menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin di tengah kekhawatiran ekspektasi inflasi tidak terkendali. Negara ini telah menaikkan suku bunga sebesar 425 basis poin sejak Mei tahun lalu.

Sejak saat itu, pasar mulai mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih lanjut karena perubahan sikap dovish dari Federal Reserve AS baru-baru ini.

Dewan Bank Sentral Australia mencatat inflasi diperkirakan akan berada di atas target hingga akhir 2025, dan kemudian hanya melambat hingga mencapai kisaran 2-3 persen, bukan pada titik tengah.

Ekonomi melemah

Perekonomian Australia hampir tidak tumbuh pada kuartal ketiga karena ekspor melemah dan rumah tangga mengurangi pengeluaran, Hal ini menunjukkan kenaikan suku bunga berfungsi untuk membatasi permintaan. Tingkat pengangguran juga mencapai angka tertinggi dalam 1,5 tahun sebesar 3,9 persen di November 2023.

Para anggota juga setuju langkah Bank Sentral Australia saat ini dalam menahan obligasi pemerintah hingga jatuh tempo tetap tepat, namun setuju untuk tetap mempertimbangkan secara aktif kemungkinan menjual obligasi tersebut lebih awal.

Kontrak berjangka hanya menyiratkan peluang kenaikan suku bunga sebesar lima persen pada pertemuan RBA berikutnya di Februari, dan pemotongan dua perempat poin pada akhir tahun depan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)