HSI Pionir Industri Halal: Keramik Indonesia Perkuat Ekosistem Syariah Nasional

Jakarta: PT Haeng Nam Sejahtera Indonesia (HSI) meraih pengakuan sebagai Perusahaan Industri Perintis Keramik Halal Subkategori Industri Besar pada ajang Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2025. Penghargaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian ini menyoroti pentingnya peran industri besar dalam mengembangkan ekosistem halal di Indonesia.

Penghargaan diserahkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, pada 28 September 2025. IHYA sendiri merupakan apresiasi tahunan yang diberikan kepada pelaku industri yang berkomitmen dalam implementasi dan pengembangan produk halal, termasuk dalam sektor non-makanan seperti keramik.

Dalam konteks industri halal, pengakuan ini menegaskan bahwa produk keramik, khususnya peralatan makan (tableware), telah menjadi bagian penting dari rantai nilai halal global.

CEO HSI, Arnold Prasetyo, menekankan bahwa kepatuhan pada standar halal adalah strategi utama untuk ekspansi pasar. "Kami tidak sekadar membangun produk, tetapi juga kepercayaan bahwa piring keramik halal Indonesia mampu bersaing di pasar global," kata Arnold.

Pencapaian ini didasarkan pada komitmen HSI dalam menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) secara ketat di seluruh tahapan produksi. HSI memastikan proses ini valid sejak hulu hingga hilir, meliputi pemilihan bahan baku yang tidak mengandung unsur non-halal, proses pembakaran dan pelapisan glasir yang terjamin kebersihannya, pengecekan akhir yang memastikan produk bebas dari kontaminasi silang.

Komitmen ini mendorong produk tableware halal HSI untuk memenuhi standar kualitas dan kehalalan, sekaligus menjadikannya representasi mutu industri keramik nasional di pasar internasional.

HSI juga mendukung kompetisi chef internasional sebagai bagian dari upaya memperkenalkan produk halal Indonesia kepada dunia kuliner global. Kompetisi berskala internasional ini akan digelar pada 8-12 Oktober 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

HSI akan memfasilitasi factory visit bagi sekitar 30 chef mancanegara untuk melihat langsung proses pembuatan keramik halal di pabrik HSI. Kunjungan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai bagaimana produk keramik halal dibuat, sekaligus memperkenalkan potensi industri halal Indonesia ke dunia internasional.

Setiap tahapan produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, pembakaran, hingga pelapisan glasir akhir, dilakukan sesuai standar LPPOM MUI dan sistem jaminan halal industri besar, sehingga menghasilkan produk yang aman, higienis, dan elegan.

"Kami ingin agar chef internasional tidak hanya melihat hasil akhirnya, tetapi juga memahami integritas di balik proses pembuatannya," kata Arnold.