Dinkes Yogyakarta Bekali Nakes soal Penanganan Cacar Monyet

Yogyakarta: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyiapkan tenaga kesehatan sebagai antisipasi penanganan penyakit cacar monyet (Monkey Pox/Mpox).

"Kami sudah memberikan pengetahuan SDM (sumber daya manusia) terkait cacar monyet baik secara daring maupun luring," kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah saat dihubungi pada Sabtu, 31 Agustus 2024. 

Lana mengatakan para tenaga kesehatan, khususnya perawat, telah diminta menyiapkan teknis tatalaksana penanganan kasus cacar monyet apabila muncul. Apabila nanti muncul kasus diminta segera melapor ke Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. 

Selain tenaga kesehatan, ia menyebut masyarakat memiliki peran tak kalah penting. Apabila masyarakat mengidap atau mengetahui gejala kasus cacar monyet di lingkungannya, agar segera melapor ke Puskesmas setempat. 

"Jadi kalau ada kasus atau terduga kasus, agar berkoordinasi dengan puskesmas wilayah domisili pasien atau dengan LSM sesuai dengan faktor risiko pasien," ujarnya. 
 

Baca juga: Kasus Mpox Ditemukan di 11 Kecamatan di Jakarta Selama 2024

Lana juga menyebut logistik kesehatan juga telah disiapkan sebagai langkah antisipasi kasus. Meskipun, sampai saat ini belum ditemukan kasus cacar monyet di Kota Yogyakarta. 

"Kami juga memiliki laboratorium rujukan untuk pemeriksaan sampel Mpox yaitu Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLabkesmas) Yogyakarta," ucapnya. 

Ia mengimbau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) senantiasa dilakukan masyarakat. Perilaku itu diimbangi dengan membatasi kontak dengan hewan yang berisiko menularkan cacar monyet, seperti kera, tupai, hingga tikus. 

"Bersihkan dan desinfeksi lingkungan serta periksakan diri apabila ada gejala cacar monyet," ujarnya. 

World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia telah menetapkan penularan cacar monyet sebagai darurat kesehatan yang membutuhkan perhatian dunia (PHEIC), pada 14 Agustus 2024. Hal itu mengacu lonjakan jumlah penderita cacar monyet di sejumlah negara Afrika dan beberapa di Asia.