Fenomena Bediding Kembali Melanda Jawa Tengah

Ilustrasi--Embun upas imbas suhu udara dingin pada musim kemarau di Jawa Tengah. (MGN/Nur Fitri Budianto)

Fenomena Bediding Kembali Melanda Jawa Tengah

Media Indonesia • 13 August 2024 15:39

Semarang: Fenomena suhu udara dingin ekstrem kembali melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah, bahkan pada siang hari suhu mencapai 17 derajat celsius dan malam hari lebih rendah lagi. Diperkirakan hal ini karena sudah memasuki puncak kemarau.

Sepanjang Selasa, 13 Agustus 2024, daerah di Jawa Tengah berawan dan tidak ada hujan, kondisi ini diperkirakan telah memasuki puncak musim kemarau apalagi suhu udara dingin kembali terjadi di sejumlah daerah bahkan di beberapa wilayah pada siang hari suhu udara mencapai 17 derajat celsius dan bahkan pada malam lebih rendah lagi.

Berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, suhu udara di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo tercatat pada siang hari mencapai 17-25 derajat celsius, meskipun pada daerah lain 20-34 derajat celsius.

"Angin pada umumnya dari arah barat laut ke timur dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam," ujar Prakirawan BMKG Arif N.
 

Baca juga: Jawa Tengah Alami Fenomena Suhu Dingin Musim Kemarau

Hal serupa juga diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dieng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara Sri Utami bahwa kembali terjadi fenomena udara dingin di kawasan pegunungan Dieng ini, suhu udara terendah terjadi pada pagi tercatat dibawah 1 derajat celsius, sehingga embun es muncul kembali di kompleks Candi Arjuna.

Kemunculan embun es tersebut, ungkap Sri Utami, menjadi daya Tarik wisatawan karena menjadi pemandangan menarik seperti di musim salju, namun bagi warga setempat kondisi ini cukup meresahkan karena banyak tanaman pertanian yang rusak dan harus beradaptasi dengan udara yang cukup menusuk tulang.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo secara terpisah mengatakan penurunan suhu udara di sejumlah wilayah Jawa Tengah dipengaruhi oleh Moonson dingin Australia yakni merupakan pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa masa udara dingin dan kering menuju Asia melewati Indonesia.

"Pada wilayah dataran tinggi atau pegunungan, suhu udara akan lebih dingin daripada suhu di wilayah pesisir dengan laju penurunan suhu udara adalah 0,5 derajat Celcius per kenaikan 100 meter ketinggian tempat," jelas Teguh Wardoyo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Meilikhah)