Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid/Medcom.id/Yona
Siti Yona Hukmana • 11 November 2024 12:57
Jakarta: Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid menggelar rapat kerja, bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Rapat digelar tertutup dari pagi hingga siang di Gedung ATR/BPN, Jakarta Selatan, Senin, 11 November 2024.
Pantauan Medcom.id, rapat selesai siang hari dan kedua menteri keluar ruang rapat sekitar pukul 11.34 WIB. Tak ada pernyataan dari Menhan. Nusron Wahid langsung mengantarkan Sjafrie untuk beranjak meninggalkan kantor ATR/BPN.
Setelah itu, Menteri ATR/BPN kembali lagi ke lobi depan kantornya untuk menyampaikan hasil rapat kepada awak media. Menurut Nusron, ada sejumlah hal yang ia bahas dengan Menhan. Salah satunya, kerja sama penyelamatan aset TNI yang kerap diserobot pihak tak bertanggung jawab.
"Pertama, kita akan melakukan kerja sama dengan Kementerian Pertahanan yang menyangkut beberapa hal. Pertama mengamankan aset-aset negara yang saat ini dikelola oleh Kementerian Pertahanan dan TNI," kata Nusron di kantornya, Senin, 11 November 2024.
Nusron menjelaskan aset TNI banyak "diserobot" oleh pihak-pihak tertentu. Aset TNI diubah menjadi real estate, mal, dan hotel.
"Padahal dulunya punya Pangdam, dulunya punya TNI dan sebagainya. Nah itu, kita kerja sama penataan ulang sertifikasinya bagus dan diamankan supaya aset-aset negara tidak hilang," ujar Nusron.
Poin kedua hasil rapat menteri ini ialah percepatan proses pencetakan sawah di Papua. Nusron menyebut salah satu program Kementerian Pertahanan adalah pertahanan pangan dan energi.
"Beliau (Sjafrie)
concern terhadap,
ngecek terhadap, sejauh mana proses pelepasan lahan dan sertifikasi untuk mencetak sawah di Papua dan di lain-lain. Ini percepatan di bidang itu," ungkap kader Partai Golkar itu.
Selanjutnya, Nusron mengatakan pihaknya meminta kerja sama dengan Kementerian Pertahanan, untuk penanganan konflik pertanahan yang dapat mengakibatkan terganggunya sistem pertahanan nasional. Terutama, menyangkut konflik antara individu dengan negara dan korporasi dengan negara.
"Ini kan kadang-kadang sensitif kalau sampai tidak dikelola dengan baik. Nah, ini kita diskusikan bersama dengan Pak Sjafrie, yang semula kami (saya) jadwalkan ke sana (Kemenhan) malah beliau yang datang ke sini (Kementerian ATR/BPN karena ada beberapa hal," terang Nusron.
Poin terakhir hasil rapat ialah kerja sama dalam pengadaan lahan untuk kebutuhan-kebutuhan TNI mendatang. Seperti kebutuhan perumahan prajurit, tempat latihan, dan pangkalan udara.
"Kita diminta untuk menyisir lahan yang perlu disiapkan dengan baik. Intinya karna masalah lahan ini masalah penting terutama banyak lahan-lahan TNI yang itu diambil alih pihak lain, beliau (Menhan) datang ke sini menjadi prioritas utama diselamatkan," tutur Mantan Kepala BNP2TKI itu.