Ilustrasi proyek bendungan. Foto Istimewa.
Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan konstruksi pembangunan Bendungan Multifungsi Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, telah mencapai 80,2 persen dengan target selesai Oktober 2025.
Dalam kunjungannya, Dody meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sebagai penanggung jawab pembangunan Bendungan Jragung untuk mempercepat fungsional jaringan irigasi yang bersumber dari Bendungan Jragung.
"Yang utama adalah support DI (Daerah Irigasi) Jragung yang diharapkan dapat menyuplai air irigasi sehingga dapat tiga kali tanam, dan ada tambahan luas tanam 475 hektare," ucap Dody dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Januari 2024.
Dody menegaskan, pada 2025
Kementerian PU akan menyiapkan Daerah Irigasi (DI) baru yang bersumber dari Bendungan Jragung. Sehingga pada awal 2026 setelah proses impounding (penggenangan air) selesai, Kementerian Pertanian sudah dapat melakukan cetak sawah.
"Bendungan ini kita sebut sebagai irigasi premium, jadi kalau ada bendungan, ada irigasinya kita bisa mengharapkan tiga kali tanam," kata Dody.
Bendungan Jragung
Diketahui, Bendungan Jragung dengan kapasitas tampung 90 juta meter kubik dan luas genangan 451 hektare, utamanya untuk menyuplai air bagi daerah irigasi jragung seluas 4.528 hektare di Kabupaten Demak dan Grobogan.
Selain itu, bendungan ini akan bermanfaat sebagai sumber air baku sebesar 1.000 liter yang terbagi untuk wilayah Kota Semarang sebesar 500 liter per detik, Kabupaten Grobogan 250 liter per detik, dan Kabupaten Demak 250 liter per detik.
Bendungan Jragung juga diproyeksikan sebagai
infrastruktur pengendali banjir sebesar 880 hektare, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebesar 90 MW, dan PLTMH sebesar 1,4 MW.