6 Kecamatan Terdampak Gempa di Garut Siaga Darurat Bencana

Warga Pasirwangi, Garut, Jawa Barat, keluar rumah saat gempa mengguncang wilayah tersebut pada Rabu, 18 September 2024. (MGN/Wildan Fadilah)

6 Kecamatan Terdampak Gempa di Garut Siaga Darurat Bencana

Media Indonesia • 19 September 2024 10:46

Garut: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan terhitung mulai Rabu, 18 September 2024. Bencana gempa berkekuatan magnitudo 4.9 sebelumnya membuat 1.102 rumah rusak dan puluhan warga menempati tenda pengungsian.

Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, mengatakan, gempa bumi berkekuatan M 4.9 yang terjadi berdampak pada rumah warga di Kecamatan Pasirwangi, Cisurupan, Sukaresmi, Cibiuk, Tarogong Kaler, dan Samarang mengalami kerusakan berat dan tidak layak huni. Namun, penanganan harus dilakukan secara cepat, tepat dan tuntas untuk memastikan keselamatan warga mengingat beberapa rumah sudah tidak aman untuk dihuni.

"Kami bersama TNI, Polri, dan masyarakat, akan segera menangani persoalan tersebut dalam fase tanggap darurat menjadi prioritas, agar warga aman dari ancaman lebih lanjut dan masyarakat harus aman dulu, jangan sampai mereka tinggal di tempat yang rawan terhadap rumah yang rusak," katanya, Kamis, 19 September 2024.

Ia mengatakan, pihaknya menginstruksikan selama 14 hari tanggap darurat agar segera didirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warga terdampak termasuknya pemerintah daerah mendirikan shelter sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Namun, distribusi bantuan harus terkoordinasi dengan baik dan bantuan yang dibutuhkan segera disalurkan seperti air minum dan bahan pangan dasar lainnya.
 

Baca juga: Puluhan Warga Pasirwangi Garut Tinggal di Tenda Pengungsian Pascagempa

"Kalau nanti disaat sedang tanggap darurat ada bantuan saya minta tersentral, jangan sampai nanti diterima terus gak jelas dan saya ingin ada kejelasan. Akan tetapi, berkaitan dengan tanggap darurat bencana saya akan melakukan langkah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ada," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah daerah akan terus melakukan asesmen untuk menentukan besaran bantuan yang diberikan terutamanya terkait perbaikan rumah dan akan bekerja sama dengan pemerintah pusat maupun provinsi, untuk memastikan penanganan bencana harus berjalan dengan jelas, tepat, dan akurat sehingga mana yang dilakukan Provinsi Jabar dan pusat maupun kabupaten.

"Banyaknya rumah mengalami kerusakan disebabkan karena rumah yang ditempati warga berada dekat dengan pusat gempa. Kami menegaskan agar penanganan terhadap para penyintas bencana gempa bisa dilakukan secara cepat, tepat, dan tuntas agar kejadian ini tidak meluas. Kami meminta agar semua bahu-membahu sehingga permasalahan yang dihadapi segera selesai," paparnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)