Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Imanuel R Matatula • 7 August 2024 23:10
Jakarta: Narasi melawan kotak kosong bermunculan saat Ridwan Kamil direncanakan maju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta. Pengamat Politik Adi Prayitno mengatakan, jika hal ini terjadi akan buruk bagi demokrasi, sehingga partai-partai diluar KIM harus kuat godaan.
Adi mengatakan, tugas partai politik yakni menyodorkan calon-calon pemimpin. Jika para partai politik bekerja sama meydorkan satu nama, akan menimbulkan Pemilu yang tidak seimbang.
“Soal kotak kosong sangat tergantung bagaimana partai-partai diluar KIM itu iman politiknya kuat, NasDem, PKS, PKB, dan PDIP harus tahan godaan, sehebat apapun godaan itu dari KIM,” kata Adi dalam tayangan Metro TV, Rabu, 7 Agustus 2024.
Tentunya jika ini terjadi, kata Adi yang dirugikan adalah para pemilih, karena tidak memiliki pilihan dari segi visi dan misi. Adi berharap ada partai politik yang memiliki komitmen untuk tidak melawan kotak kosong.
“Kalaupun ada partai non-KIM yang bergabung, jangan semuanya, minimal ada satu atau dua partai yang memiliki komitmen tidak melawan kotak kosong,” ucap Adi.
Baca juga: Golkar Siapkan Jusuf Hamka Sebagai Cawagub dari Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta |