Kabinet Merah Putih. Foto: Medcom.id/Fachri.
Insi Nantika Jelita • 1 November 2024 14:17
Jakarta: Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal berpandangan jika menteri-menteri Pemerintahan Prabowo-Gibran saling tidak solid, maka industri tekstil di Tanah Air diyakini semakin terseok-seok.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku setuju dengan apa yang disampaikan Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan S Lukminto terkait Permendag 8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi biang kerok kehancuran perusaahan tersebut.
Sementara, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membantah Permendag tersebut menjadi penyebab Sritex pailit. Saling serang kebijakan tersebut menunjukkan adanya miskomunikasi dan miskoordinasi antarmenteri.
"Baru beberapa hari sejak dibentuknya Kabinet Merah Putih sudah terlihat koordinasi dan manajemen yang buruk. Kalau menteri-menterinya saja tidak solid, tidak ada koordinasi yang baik satu sama lain, ini membuat permasalahan tak kunjung beres," ujar Faisal saat dihubungi Media Indonesia, dikutip Jumat, 1 November 2024.
(Industri tekstil. Foto: Kemenperin)
Menurutnya, dengan adanya perbedaan pemikiran serta arah kebijakan, akan memengaruhi keputusan pengusaha dalam berinvestasi, bahkan menggerus kepercayaan para investor. Padahal penting bagi pemerintah menjaga kepercayaan para investor untuk kemajuan industri tekstil dalam negeri.
"Para pengusaha dan juga masyarakat akan kebingungan. Perbedaan pandangan menteri-menteri ini justru dikhawatirkan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah," ucap dia.
Baca juga: Mendag Bantah Permendag 8/2024 Jadi Penyebab Tekstil Merugi |