Kewirausahaan Solusi Hadapi Perkembangan AI

Kecerdasan buatan. Foto: Medcom.id.

Kewirausahaan Solusi Hadapi Perkembangan AI

Arif Wicaksono • 31 October 2024 07:37

Jakarta: Kemajuan teknologi digital yang semakin masif berkembang melahirkan era kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) yang tidak bisa dihindari.
 

Baca juga: Kecerdasan Buatan Bakal Ancam Sejumlah Profesi


Teknologi AI terbukti mampu meningkatkan produktifitas yang mempermudah pekerjaan manusia dalam banyak sektor kehidupan sehingga menjadi lebih cepat dan efisien.

Ketua Steering Committee Indocomtech Marsudi Wahyu Kusworo mengatakan sebanyak 30 juta pekerjaan akan tergantikan oleh mesin pada 2030, tetapi di sisi lain, bermunculan 60 juta pekerjaan baru.

"Bagaimana Indonesia mempersiapkan SDM unggul untuk mengisi peluang 60 juta pekerjaan baru pada 2030 ?," tegas dia dikutip Kamis, 31 Oktober 2024.

Guru Besar bidang Information Technology (IT) atau Teknologi Informasi ini mengatakan kewirausahaan adalah profesi yang tidak bisa tergantikan oleh mesin dan AI.

“Kewirausahaan pada dasarnya membutuhkan kreativitas yang tinggi tidak akan mudah tergantikan oleh robot pintar sekalipun. Justru dengan kreativitas ini, semakin memberikan ruang bagi generasi muda dengan berbagai keahlian, kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi AI dengan bijak untuk kehidupan yang lebih baik,“ papar dia.

Dia menuturkan teknologi AI, harus digunakan untuk memberikan nilai tambah yang nantinya dapat menciptakan lapangan kerja baru sehingga ekonomi digital Indonesia bisa terus berkelanjutan. Dia juga menandaskan pentingnya pembangunan ekosistem ekonomi digital salah satunya melalui penyelenggaraan Indocomtech yang saat ini memasuki usia ke-30 tahun.

“Indocomtech merupakan salah satu strategi bagi kolaborasi lintas sektor untuk memastikan adopsi AI yang bertanggung jawab untuk menciptakan ekosistem AI berkelanjutan di Indonesia," ucapnya.

Pengoptimalkan teknologi

Ketua Umum Yayasan Apkomindo Indonesia (YAI) Hidayat Tjokrodjojo juga menyoroti realitas hidup generasi milenial dan Gen Z yang begitu melekat dengan teknologi digital.

"Sehingga diharapkan ini bisa menjadi bagian dari solusi yang membuat mereka semakin aware untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi sebaik-baiknya untuk kesejahteraan Indonesia," tegas dia.

Data reportal 2023 merilis terdapat 212 juta pengguna internet di Indonesia dengan penetrasi internet sebesar 77 persen,, 167 juta pengguna media sosial, dan 353 juta sambungan seluler aktif.

Pemanfaatan AI di Indonesia diproyeksikan akan menyumbang sekitar 12 persen peningkatan PDB nasional atau sebesar USD366 miliar pada 2030.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)