Para Menteri Dukung Keputusan Prabowo Pilih Maung Buat Kendaraan Dinas

Mobil Maung Pindad. Foto: Dok istimewa

Para Menteri Dukung Keputusan Prabowo Pilih Maung Buat Kendaraan Dinas

Fachri Audhia Hafiez • 29 October 2024 21:13

Jakarta: Menteri-menteri Kabinet Merah Putih menanggapi wacana kendaraan Maung Garuda buatan PT Pindad (Persero) menjadi kendaraan dinas. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait alias Ara mengaku bangga.

"Oh bagus, Bapak bangga. Mungkin saya sangat senang sekali ya, karena kita mau pakai produk dalam negeri," kata Ara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.

Maung sejatinya belum diputuskan menjadi kendaraan negara. Namun, Ara menilai sudah seharusnya penggunaan produk dalam negeri naik kelas.

"Saya sangat senang, karena kita pakai produk dalam negeri dan saya pikir kita harus mencintai produk dalam negeri dan tentu kualitas produk dalam negeri harus makin ditingkatkan. Sehingga makin berkualitas," ucap Ara.
 

Baca juga: 

Mensesneg Beberkan Alasan Prabowo Pilih Maung Jadi Mobil Dinas Menteri



Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto mengaku mengaku siap menggunakan Maung bila diperintah Prabowo. Meskipun dia belum pernah mencoba mobil produksi dalam negeri itu.

"Kita sebagai pembantu beliau, kita samina waatona saja, siap. Apapun perintah presiden kita akan ikut, dan siap melaksanakan tugas dari Bapak Presiden," ujar Yandri.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan Presiden Prabowo Subianto ingin memfasilitasi para menteri hingga seluruh pejabat eselon 1 dengan kendaraan produksi dalam negeri. Kendaraan yang dimaksud yakni dengan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas.

"Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad itu," kata Anggito pada acara Puncak Dies Natalis ke-15 dan Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin, 28 Oktober 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)