Ekonomi Kawasan Asia. Foto: Unsplash.
New York: Dana Moneter Internasional (IMF) menuturkan Bank-bank sentral di seluruh dunia telah melakukan tugasnya dengan baik dalam mengatasi kenaikan inflasi, yang memperlambat pertumbuhan dan mempengaruhi kelompok masyarakat miskin secara lebih tidak proporsional.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan meskipun pertumbuhan ekonomi di Asia melambat, kinerja kawasan ini secara keseluruhan masih lebih baik dibandingkan sebagian besar negara lain di dunia.
"Sementara itu, Tiongkok perlu menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan yang didorong oleh konsumen jika ingin mencapai pemulihan ekonomi yang cepat dan berkelanjutan," kata dia, dilansir Channel News Asia, Kamis, 16 November 2023.
Georgieva mengatakan bank sentral dunia mengandalkan data dan merespons kondisi pasar. Hal ini membuat dalam satu tahun, inflasi turun hingga setengahnya.
"Tadinya sekitar 11 persen, sekarang menjadi sedikit di atas lima persen. Dan itu karena tindakan telah diambil,” tambah dia.
Peran bank sentral
Ia mengatakan inflasi berdampak buruk bagi pertumbuhan, karena memperburuk kepercayaan investor dan kemampuan konsumen untuk berpartisipasi secara aktif dalam perekonomian. Oleh karena itu, peran bank sentral adalah menstabilkan harga dan mengembalikannya ke titik yang baik untuk pertumbuhan serta membantu kelompok masyarakat miskin.
"Adalah tugas otoritas keuangan untuk memperhatikan siapa yang paling terkena dampaknya, dan mereka juga telah melakukan pekerjaan yang cukup baik dalam memberikan dukungan kepada kelompok masyarakat yang rentan," kata Georgieva.
Dia menuturkan, dampak pandemi covid-19 dan perang di Ukraina yang meningkatkan biaya hidup, serta perjuangan melawan perubahan iklim, telah mendorong banyak negara menghabiskan bantalan fiskal mereka.
"Tetapi saya tahu bahwa ada pemahaman yang baik bahwa kebijakan moneter dan kebijakan fiskal harus saling membantu. Untuk mengatasi beban keuangan yang lebih berat, pemerintah perlu memastikan bahwa mereka mengumpulkan pendapatan," tegas Georgieva.