BPBD Tasikmalaya Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Hingga 31 Mei

Ilustrasi. Medcom.id

BPBD Tasikmalaya Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Hingga 31 Mei

Media Indonesia • 10 January 2024 18:18

Tasikmalaya: Intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa hari menyebabkan bencana hidrometeorologi melanda Kota Tasikmalaya dan menimbulkan longsor, pohon tumbang, rumah roboh, banjir dan sambaran petir. Kejadian tersebut, telah menimbulkan satu orang korban sambaran petir mengalami luka pada bagian telinga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan intensitas hujan tinggi yang telah terjadi pada awal bulan Januari menyebabkan adanya 8 kejadian bencana antara lain pohon tumbang, longsor, rumah roboh dan sambaran petir. Namun dalam kejadian tersebut adanya satu korban sambaran petir di Kecamatan Mangkubumi mengalami luka pada bagian gendang telinga.

"Hujan deras disertai petir yang terjadi selama itu menyebabkan satu rumah rusak berat dan peralatan elektronik hancur tersambar petir di Kampung Cicurug, Kecamatan Tawang, tetapi pohon tumbang di Kecamatan Tamansari dan dilaporkan terjadi bencana tanah longsor serta di Kecamatan Cipedes tembok penahan tanah (TPT) longsor dan Indihiang banjir," kata Ucu, Rabu, 10 Januari 2024.

Ucu mengatakan bencana hidrometeorologi cukup panjang dan akan terjadi sampai bulan Mei agar masyarakat tetap waspada dan siap siaga termasuk para relawan kebencanaan di tiap kecamatan untuk selalu bersiap terutama menghadapi bencana, supaya mempersiapkan diri jika bencana itu terjadi. Namun, bencana di Kota Tasikmalaya telah menyebabkan longsor, banjir, pohon tumbang, sambaran petir, rumah roboh.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tasikmalaya telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 31 Mei 2024. Akan tetapi, puncak musim hujan di Kota Tasikmalaya diprediksi terjadi Januari hingga Februari 2024 dan kami mengimbau agar masyarakat dapat mengenali potensi bahaya untuk mengurangi risiko bencana yang mana hujan sudah mulai turun," jelasnya.

Sementara Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, mengatakan intensitas hujan tinggi yang telah terjadi sepanjang tahun 2023 di wilayahnya dari laporan BPBD Kabupaten Tasikmalaya tercatat ada 229 kejadian bencana dan paling banyaknya tanah longsor, 4 orang meninggal dunia dan puluhan rumah rusak berat.

Namun bencana hidrometeorologi berdampak pada longsor, banjir, pergerakan tanah, angin kencang, angin puting beliung, gempa bumi dan kekeringan.

"Kejadian bencana pada 2023 itu berdampak terhadap 115 kepala keluarga (KK) atau 285 jiwa, 149 tanah longsor, 29 kekeringan, 16 angin kencang, 10 banjir, 10 pergerakan tanah, 4 hujan lebat, 2 angin puting beliung, 2 gempa bumi, 7 bencana lainnya sampai sekarang ini masih mendominasi. Akan tetapi, bencana juga berdampak pada 37 rumah mengalami rusak berat, 23 rusak sedang, 58 rusak ringan, 29 rumah kondisi terancam bencana dan 25 rumah tergenang banjir serta 116 fasilitas umum," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)