Pencarian Korban Banjir Bandang Humbahas Butuh Tambahan Anjing Pelacak

Ilustrasi. Medcom.id

Pencarian Korban Banjir Bandang Humbahas Butuh Tambahan Anjing Pelacak

Media Indonesia • 4 December 2023 21:56

Humbamas: Upaya pencarian korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Humbahas, Sumatra Utara, dinilai membutuhkan tambahan anjing pelacak. Luasnya cakupan areal bencana dan kondisi medan menjadi pertimbangan.

"Kami masih butuh tambahan keterlibatan anjing pelacak," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Benthon J Lumbangaol, Senin, 4 Desember 2023.

Dia menuturkan salah satu kebutuhan mendesak dalam upaya pencarian korban banjir bandang dan tanah longsor di Desa Simangulampe adalah tambahan anjing pelacak.

Saat ini upaya pencarian sudah melibatkan anjing pelacak, tetapi jumlahnya dinilai belum memadai karena hanya berjumlah satu ekor. Sedangkan areal bencana yang harus diteliti tim pencari mencapai sekitar delapan hektare.

Kondisi medan yang dipenuhi material bebatuan berukuran besar serta lumpur dan puing lain juga menjadi pertimbangan akan kebutuhan anjing pelacak yang lebih banyak. Terlebih, meski upaya pencarian sudah dilaksanakan selama empat hari, tetapi baru dua dari 12 korban yang sudah ditemukan.

Tim Gabungan sendiri melakukan pencarian dengan membagi empat SRU (SAR Rescue Unit) yang melibatkan personel dari beberapa elemen. Mulai dari personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD Humbahas, BPBD Sumut hingga Pemadam Kebakaran Humbahas.

Begitu pula personel Tagana, Satpol PP Humbahas, pemerintah setempat serta warga sekitar. Adapun SRU I bertugas di darat, menyisir areal-areal di sekitar lokasi kejadian peristiwa. Mereka fokus pada titik-titik yang dicurigai menjadi tempat keberadaan korban.

"Sedangkan SRU II bertugas mencari korban dengan menggunakan alat-alat berat. Mereka sekaligus membuka akses jalan Muara-Tipang," jelas Benthon.

Kemudian SRU III menyisir kawasan perairan Danau Toba dengan menggunakan LCR milik BPBD Humbahas. Sedangkan SRU IV melakukan acouting darat di tepi Danau Toba. Upaya pencarian juga sudah melibatkan 18 orang personel elit SAR bernama BSG (Basarnas Special Group).

Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi saat hujan lebat di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, pada Jumat (1/12) sekitar pukul 21.30 WIB mengakibatkan beberapa unit rumah warga mengalami kerusakan.

Setelah bencana terjadi, beberapa orang warga juga dilaporkan tertimbun longsor dan sebanyak 12 orang belum ditemukan.

Pada hari keempat pencarian sebanyak dua orang di antaranya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Keduanya adalah Lian Lubis dan Tiamin/Eva Sinambela.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)