Pelaksanaan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi. (Anadolu Agency)
Media Indonesia • 12 June 2025 17:44
Tanah Datar: Kabar duka kembali datang dari Tanah Suci. Satu orang jemaah kloter 06 asal Tanah Datar dinyatakan wafat di Rumah Sakit Al Noor Specialist Hospital, Makkah. Aidar Dyahfiar Binti Duya, 84, meninggal setelah 10 hari dirawat. Aidar mengembuskan napas terakhir pada Selasa, 10 Juni 2025, pukul 23.39 WAS atau Rabu, 11 Juni pukul 03.39 WIB.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), M. Rifki, menyampaikan almarhum sebelum wafat, pernah beberapa kali berobat ke pos kesehatan kloter dan KKHI hingga dirujuk ke rumah sakit. Beberapa hari setelah di Madinah, almarhum sempat tergelincir dan jatuh di depan hotel.
"Dua hari setelah kejadian (tergelincir), tanggal 20 Mei, jemaah mengeluhkan nyeri di panggul kanan dan dibawa ke KKI Madinah, kemudian diberikan terapi anti nyeri. Tanggal 26 jemaah kembali berobat ke pos kesehatan kloter dengan keluhan yang sama," kata Rifki, Kamis, 12 Juni 2025.
Setelah diberikan terapi, pada 30 Mei, jemaah mengeluhkan nyeri di perut kemudian dirujuk ke Saudi National Hospital (SNH). Kemudian pada 31 Mei, dari SNH dianjurkan dirujuk ke rumah sakit Al Noor Hospital dan dilakukan operasi.
"Setelah operasi berhasil, almarhum dirawat hingga dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit dengan diagnosa Sepsis shock, Systemic Inplammatory Response Syndrome dan Post Laparatomy (infeksi pasca operasi)," jelas Rifki.
Pembimbing Ibadah Kloter 06, Amril yang juga Kakan Kemenag Tanah Datar, mengatakan saat puncak haji almarhum disafari wukufkan dan diinapkan di hotel transit safari wukuf, Assila Muzdalifah.
"Alhamdulillah saat puncak haji, almarhum disafari wukufkan bersama jemaah lain yang juga dalam kondisi sakit. Beliau berpulang setelah rangkaian puncak haji selesai dilaksanakan," tulis Amril.
Saat ini kata Amril, almarhum sudah dimakamkan di pemakaman, Soraya Makkah. Sebelum dimakamkan almarhum juga disalatkan di masjidil haram.
Hingga hari ini, jumlah jemaah Embarkasi Padang yang wafat di Tanah Suci berjumlah tujuh orang, dengan rincian tiga orang jemaah Bengkulu, empat orang jemaah Sumbar, Berikut daftarnya: