KAI Logistik Tambah Terminal Bersertifikat Halal, Rampung Tahun Ini

KAI Logistik memperkuat dukungan ekosistem logistik halal. Foto: Dok istimewa

KAI Logistik Tambah Terminal Bersertifikat Halal, Rampung Tahun Ini

Eko Nordiansyah • 17 July 2025 13:15

Jakarta: PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) memperkuat dukungan ekosistem logistik halal nasional dengan mempercepat penambahan terminal bersertifikat halal pada 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menyediakan layanan logistik yang tidak hanya andal, tetapi juga memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan terhadap distribusi produk halal, sejalan dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah.

Sebelumnya, KAI Logistik telah resmi mengantongi sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan nomor ID00410018283070424 pada 14 Juni 2024 untuk jenis jasa pendistribusian. Sertifikasi ini telah mencakup tiga terminal utama, yaitu Terminal Barang Area Sungai Lagoa, Terminal Barang Area Klari, dan Terminal Barang Area Kalimas.

Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah mengungkapkan, KAI Logistik menargetkan penambahan satu terminal bersertifikasi halal tahun ini. Penambahan terminal halal yaitu Terminal Barang Area Ronggowarsito di Semarang, dengan target penyelesaian proses sertifikasi di kuartal III-2025.

"Di tahun 2025 ini, kami melakukan perluasan sertifikasi halal ke Terminal Ronggowarsito, dan ke depannya tidak menutup kemungkinan seluruh terminal logistik kami dapat bersertifikat halal. Hal ini menjadi bagian dari visi jangka panjang kami untuk memastikan keyakinan pelanggan, khususnya dalam distribusi produk yang wajib halal sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor 748 Tahun 2021 dan Nomor 944 Tahun 2024," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 Juli 2025.


(KAI Logistik mempercepat penambahan terminal bersertifikat halal pada 2025. Foto: Dok istimewa)

Pertumbuhan angkutan peti kemas dengan kereta api

Data 2022 hingga 2024 menunjukkan tren pemulihan dan pertumbuhan yang stabil, dengan rata-rata kenaikan tahunan di atas 10 persen. Bahkan, 2024 mencatatkan volume angkutan peti kemas tertinggi dalam lima tahun terakhir dengan capaian volume 2,3 juta ton. Hal ini mencerminkan kepercayaan pelanggan yang terus meningkat terhadap moda kereta api sebagai pilihan logistik yang andal dan efisien. 

"Kondisi ini membuka peluang besar bagi KAI Logistik untuk menghadirkan layanan dengan nilai tambah, termasuk jaminan kehalalan dalam proses distribusi," ungkapnya.

Penambahan titik layanan bersertifikat halal oleh KAI Logistik tidak hanya memberikan jaminan kepatuhan syariah bagi pelanggan di sektor industri halal, seperti makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, serta produk Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) lainnya, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan sebagai mitra logistik strategis yang mampu mendukung kelancaran rantai pasok produk halal secara end-to-end, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. 

Lebih lanjut, Fredi menegaskan, KAI Logistik berkomitmen untuk mendukung pemenuhan regulasi nasional terkait kewajiban sertifikasi halal yang akan diberlakukan secara penuh mulai tahun 2026, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 tentang Jaminan Produk Halal, serta Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2023 tentang Ekosistem Halal Nasional.

Selain mengusung nilai kepatuhan terhadap standar halal, pemanfaatan moda kereta api dalam rantai pasok logistik telah terbukti lebih efisien secara energi dan ramah lingkungan dibandingkan angkutan berbasis jalan raya. Satu rangkaian KA Kontainer mampu mengangkut 30 Gerbong datar atau setara 60 truk berkapasitas 20 ton. Dengan demikian, pengalihan beban dari moda jalan truk ke kereta api mampu menekan signifikan jumlah emisi karbon yang dihasilkan.

"KAI Logistik terus berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam layanan logistik yang berbasis halal, efisien, dan berkelanjutan, serta siap mendukung pemerintah dalam membangun Indonesia sebagai pusat industri halal," tutup Fredi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)