Harga Minyak Bangkit dari Level Terendah

Ilustrasi harga minyak dunia naik. Foto: Freepik.

Harga Minyak Bangkit dari Level Terendah

Husen Miftahudin • 29 January 2025 09:23

Houston: Harga minyak dunia ditutup naik pada perdagangan Selasa waktu setempat, bangkit kembali dari level terendah beberapa minggu, setelah Gedung Putih menegaskan kembali rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengenakan tarif pada impor Kanada dan Meksiko minggu ini.

Kekhawatiran akan melemahnya permintaan terkait dengan data ekonomi lemah dari Tiongkok dan meningkatnya suhu di tempat lain membatasi kenaikan.

Dikutip dari Yahoo Finance, Rabu, 29 Januari 2025, harga minyak mentah Brent ditutup naik 41 sen, atau 0,53 persen, pada USD77,49 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 60 sen, atau 0,82 persen, pada USD73,77.

Brent ditutup pada level terendah sejak 9 Januari pada Senin, sementara WTI mencapai level terendah sejak 2 Januari.

Gedung Putih mengatakan Trump masih berencana untuk mengenakan tarif 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko pada Sabtu sambil mempertimbangkan tarif baru terhadap Tiongkok.

Di Libya, pengunjuk rasa lokal mencegah pemuatan minyak mentah di pelabuhan Es Sider dan Ras Lanuf pada Selasa, yang membahayakan sekitar 450 ribu barel ekspor per hari.

Namun, kekhawatiran akan gangguan pasokan mereda setelah Perusahaan Minyak Nasional milik pemerintah Libya mengatakan aktivitas ekspor berjalan normal setelah mengadakan pembicaraan dengan para pengunjuk rasa.
 

Baca juga: Harga Minyak Naik Tipis Jadi USD78,5/Barel


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Permintaan minyak mentah Tiongkok melempem


Tiongkok, importir minyak mentah terbesar di dunia, pada Senin melaporkan adanya kontraksi tak terduga dalam aktivitas manufaktur untuk periode Januari, sehingga menekan harga minyak. Permintaan minyak mentah Tiongkok juga diperkirakan akan terdampak oleh sanksi terbaru AS terhadap perdagangan minyak Rusia.

Analis FGE memperkirakan kilang di Shandong kehilangan hingga satu juta barel pasokan minyak mentah per hari dalam waktu dekat di tengah larangan yang diberlakukan oleh Shandong Port Group pada kapal tanker yang dikenai sanksi AS.

Beberapa kilang independen di Tiongkok telah menghentikan operasinya, atau berencana untuk melakukannya, untuk periode pemeliharaan yang tidak terbatas, karena kebijakan tarif dan pajak baru Tiongkok membuat pabrik semakin terpuruk dalam kerugian.

Di AS, ramalan cuaca menunjukkan suhu akan lebih hangat dari biasanya sepanjang minggu ini, yang juga membebani permintaan bahan bakar pemanas setelah cuaca dingin yang ekstrem memicu reli gas alam dan solar pada sesi sebelumnya.

Laporan mingguan terbaru mengenai persediaan minyak mentah AS, dari kelompok industri American Petroleum Institute, menunjukkan persediaan minyak mentah naik minggu lalu sebesar 2,86 juta barel.

Para pedagang akan menunggu untuk melihat apakah laporan inventaris resmi dari Badan Informasi Energi (EIA) mengonfirmasikan peningkatan tersebut. Data EIA akan dirilis pada Rabu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)