Dapur Gizi Serap Puluhan Tenaga Kerja di Sukabumi

anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin. Istimewa

Dapur Gizi Serap Puluhan Tenaga Kerja di Sukabumi

Al Abrar • 8 August 2025 13:33

Sukabumi: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Melalui kemitraan dan perekrutan tenaga lokal, program ini diharapkan menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.

Sosialisasi program MBG digelar di Villa Cantik Sukabumi, Dayeuhluhur, Warudoyong, Jumat, 5 Agustus 2025. Kegiatan tersebut bertujuan menambah wawasan masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat.

Acara dihadiri anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional (BGN) Ande Citra Restiawan, serta Adib Al Fikry.

Zainul menegaskan, BGN mengharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam mempercepat pelaksanaan MBG melalui pendirian Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG).

“MBG tidak hanya menyediakan makanan bergizi untuk pelajar, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, tetapi juga menggerakkan perekonomian daerah,” ujarnya.
 

Baca: Pemberdayaan UMKM Jadi Roda Penggerak Ekonomi Lokal

Satu dapur SPPG diperkirakan mampu menyerap 45–50 tenaga kerja, belum termasuk aktivitas jual beli bahan baku dari petani, peternak, dan nelayan. Perputaran ekonomi itu, menurut Zainul, memperkuat perekonomian lokal lewat koperasi dan BUMDes.

Ande menjelaskan, sasaran program MBG terbagi dua, yakni peserta didik dari PAUD hingga sekolah adat, serta non-peserta didik seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Setiap SPPG akan melayani 3.000–3.500 penerima manfaat.

“Untuk peserta didik, makanan bergizi diberikan setiap hari sekolah. Sementara non-peserta didik akan mendapatkannya dua kali seminggu melalui Posyandu dan Puskesmas,” kata Ande.

Ia menambahkan, MBG diharapkan mencetak generasi sehat, cerdas, dan berkualitas sekaligus membuka lapangan kerja baru serta meringankan beban ekonomi keluarga miskin.

Adib menambahkan, program MBG memiliki tiga misi utama: mendorong perubahan perilaku makan, meningkatkan literasi gizi keluarga dan anak, serta menjadikan gizi sebagai budaya sehari-hari dengan memanfaatkan potensi pangan lokal.

“Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada ketersediaan makanan, tetapi pada komitmen semua pihak membangun budaya makan sehat,” tandasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Al Abrar)