Ilustrasi wisata pantai di Banyuwangi. Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah
Banyuwangi: Peruri bersama sejumlah BUMN lainnya berkolaborasi dengan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) melaksanakan program konservasi terumbu karang dalam upaya menjaga kelestarian ekosistem laut di Pesisir Bangsring, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Kegiatan yang juga melibatkan Hutama Karya, Adhi Karya, Waskita Karya, Brantas Abipraya, PT PP, Wijaya Karya, BNI, dan LMI ini bertujuan memulihkan ekosistem terumbu karang yang rusak, mendukung keberlanjutan ekosistem laut, mengurangi emisi karbon, sekaligus mendorong potensi ekowisata bahari di wilayah tersebut.
“Penanaman terumbu karang ini merupakan komitmen nyata BUMN terhadap kelestarian lingkungan. Dengan ekosistem terumbu karang yang terjaga, perekonomian masyarakat akan meningkat, pendapatan nelayan bertambah, dan pariwisata dapat berkembang,” ujar Manajer Corporate Communication PT Adhi Karya, Aan Susanto dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Agustus 2025.
Sebanyak 2.500 bibit berbagai jenis terumbu karang, di antaranya Acropora Tenuis, Montipora Foliosa, Montipora Aequituberculata, dan Montipora Danae, ditanam di area seluas 200 meter persegi. Seluruh bibit akan dirawat dan dimonitor secara berkala oleh LMI selama satu tahun ke depan.
(Program konservasi terumbu karang Peruri dan BUMN lainnya. Foto: Dok istimewa)
Pemilihan lokasi ini dilatarbelakangi sejarah kerusakan terumbu karang akibat praktik penangkapan ikan destruktif pada periode 1990–2010. Berkat inisiatif kelompok nelayan lokal, sebagian ekosistem berhasil pulih melalui transplantasi karang. Dengan adanya program konservasi ini, area pelestarian diharapkan dapat berkembang dari 1,25 hektar menjadi potensi penuh seluas 15 hektar.
“Program ini sangat strategis untuk memperkuat populasi ikan karang dan menjaga biodiversitas perairan Selat Bali. Terumbu karang yang tumbuh subur akan menjadi habitat alami ikan, yang sangat penting bagi nelayan dan daya tarik wisata bahari,” kata Kepala Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, Awal Rush A Rendy.
Dampak positif sosial dan ekonomi
Sebanyak 300 warga dari kelompok perikanan, budidaya, UMKM, dan Pokmaswas terlibat aktif dalam pelaksanaan dan perawatan terumbu karang, menciptakan peluang usaha dengan potensi peningkatan finansial masyarakat. Sebagai kawasan konservasi, Bangsring juga menarik rata-rata 3.000 wisatawan per bulan.
Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan seremoni pelepasan bibit terumbu karang ke laut oleh seluruh peserta bersama kelompok masyarakat setempat. Langkah ini diharapkan menjadi awal gerakan lebih luas untuk menjaga kelestarian laut, memberdayakan masyarakat pesisir, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Bagi Peruri, keterlibatan dalam program konservasi laut ini merupakan bagian dari komitmen mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan poin 14 tentang Ekosistem Laut. Ke depan, Peruri berkomitmen untuk terus aktif dalam berbagai inisiatif rehabilitasi ekosistem pesisir sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.