?Vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jepara. Medcom.id/ Rhobi Shani.
Rhobi Shani • 20 January 2025 18:17
Jepara: Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara, Mudhofir, menerangkan per Senin, 20 Januari 2025 tercatat ada sudah ada 69 ternak sapi yang kena penyakit mulut dan kuku (PMK).
Rinciannya, dua ternak mati, lima potong paksa dan sembilan sembuh. 86 persen ternak yang terserang PMK adalah ternak baru yang masuk ke Jepara dan belum divaksin.
"Dari seluruh kasus itu, 86 persen menyerang ternak yang belum vaksin, 14 persen menyerang ternak yang sudah divaksin tapi belum dibooster," bebernya, Senin 20 Januari 2025.
Namun meski terdampak, lanjut dia, proses penyembuhannya yang sudah vaksin ini semakin cepat.
Ia menambahkan, kini sudah ada enam kecamatan di Kota Ukir yang berstatus zona merah. Virus PMK kini sudah tersebar di tujuh kecamatan. Rinciannya, 6 ekor di Kecamatan Donorojo, 10 ekor di Keling, 26 ekor di Kembang, 2 ekor di Bangsri, 1 ekor di Pecangaan, 3 ekor di Welahan dan 5 ekor di Kecamatan Nalumsari.
Untuk mencegah semakin meluasnya PMK, Mudhofir semakin memperketat distribusi ternak. Terutama di pasar-pasar hewan.
Dengan adanya pengetatan dan banyaknya kasus yang muncul, Mudhofir melihat para peternak lebih memilih menahan untuk tidak menjual ternaknya di pasar.
Peternak tidak ingin terlalu berspekulasi dengan harga di tengah maraknya penyebaran virus PMK ini. "Ternak di pasar banyak, tapi minat orang membeli berkurang. Peternak (kampung) enggan menjual ternaknya. Apalagi ke pasar," imbuh dia.
Kendati PMK meluas, Mudhofir mengimbau agar masyarakat dan peternak tidak perlu panik. Karena virus itu bisa disembuhkan.