PB IDI dan Kemenkes Laksanakan Strategi Masyarakat Sehat

Jakarta: Pemerintah akan memperkuat layanan primer untuk mewujudkan masyarakat sehat. Sebab, selama ini pemerintah kurang melakukan upaya promotif dan prefentif mempersiapkan Indonesia Emas 2045.

"Maka diperkuat integrasi layanan primer yang lebih banyak menyentuh kepala dinas kesehatan yang sudah berjalan," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pelantikan Pengurus Besar dan Majelis IDI, Jakarta, Sabtu, 12 April 2025.

Program selanjutnya, yaitu pembangunan laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) di 514 kabupaten/kota. Peran dari labkesmas membantu memeriksa lingkungan, surveilans, PCR, genome sequence, dan sebagainya. 

Ada juga modernisasi posyandu dengan membagikan 300 ribu antropometri dan 10.000 USG karena kematian ibu dan anak yang tinggi selesai hanya satu setengah tahun.

"Selama masyarakat mendapatkan manfaatnya aksesnya muda, kualitasnya bagus, harganya terjangkau maka diskusi. Kalau ada conflict of interest maka kita harus diskusi," ungkap dia.
 

Baca Juga:  Kasus Pemerkosaan Residen Anestesi, Cerminan Kerapuhan Tata Kelola

Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto mengatakan PB IDI siap membantu pemerintah mewujudkan Indonesia emas 2045. PB IDI memiliki 207.868 dokter yang terdiri dari 158.587 dokter umum dan 49.281 dokter spesialis, sehingga perbandingannya 1 banding 1.700 di seluruh Indonesia. PB IDI juga ada di jaringan internasional.

Dengan jumlah tersebut, PB IDI berharap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyusun kebijakan. Bahkan, IDI siap menjadi proxy pemerintah di bidang kesehatan untuk masyarakat.

"PB IDI diharapkan tunggal dan menjadi rumah besar dokter Indonesia. Perhimpunan boleh jumlahnya 100 tapi rumah besar kami adalah PB IDI," kata dia.