Sekutu Donald Trump Charlie Kirk Ditembak Mati, Ini Sosoknya

Charlie Kirk. (Dok. Turning Point USA)

Sekutu Donald Trump Charlie Kirk Ditembak Mati, Ini Sosoknya

Riza Aslam Khaeron • 11 September 2025 14:19

Jakarta: Charlie Kirk, tokoh konservatif muda dan sekutu politik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tewas ditembak pada 10 September 2025 dalam sebuah insiden yang mengguncang politik Amerika.

Kirk, yang dikenal sebagai pendiri dan pimpinan organisasi Turning Point USA, menjadi korban penembakan saat menghadiri sebuah acara di Utah Valley University, Orem, negara bagian Utah. Ia meninggal di lokasi kejadian.

Kirk merupakan figur sentral dalam pergerakan konservatif sayap kanan AS, dikenal luas di kalangan pemilih muda konservatif, dan sering muncul di media sebagai pembela Trump dan pengkritik keras Partai Demokrat.

Berikut sosok Charlie Kirk selengkapnya.
 

Sosok Charlie Kirk

Charlie Kirk yang meninggal di usia 31 tahun, dikenal sebagai tokoh muda paling menonjol dalam politik sayap kanan Amerika. Melansir The New York Times, Kirk adalah anggota aktif lingkar dalam Donald Trump, dikenal karena kemampuannya dalam orasi, strategi penggalangan dana, dan kesetiaan mutlak terhadap presiden AS tersebut.

"Kita semua harus mendoakan Charlie Kirk, yang telah ditembak. Sosok luar biasa dari atas sampai bawah. SEMOGA TUHAN MEMBERKATINYA!" tulis Trump di Truth Social, 10 September 2025." tulis Trump di Truth Social, 10 September 2025.

Meski tak pernah menjabat di pemerintahan atau ikut kampanye resmi, ia memiliki pengaruh luar biasa dan kerap dipercaya untuk urusan sensitif politik dalam Partai Republik.

Dalam wawancara dengan The New York Times Magazine, Kirk mengaku telah lebih dari 100 kali mengunjungi Gedung Putih selama masa jabatan pertama Trump. Ia juga termasuk dalam tim kecil yang menyaring calon pejabat tinggi usai Trump terpilih kembali tahun 2024.

Bahkan, Kirk adalah salah satu pendukung awal J.D. Vance sebagai cawapres dan menjadi penghubung antara Trump dan jaringan donor konservatif muda

Kiprah Kirk dimulai sejak usia 18 tahun ketika ia mendirikan Turning Point USA, organisasi pemuda konservatif yang kini menjangkau lebih dari 850 kampus di AS. Ia kemudian memperluas pengaruhnya dengan mendirikan Turning Point Action—sayap politik dari TPUSA—dan menggalang dana besar-besaran.

Pendapatan gabungan dua organisasi ini melonjak dari 4,3 juta dolar pada 2016 menjadi 92,4 juta dolar pada 2023, hampir seluruhnya berasal dari sumbangan pribadi.

Selain sebagai organisator, Kirk juga dikenal luas lewat acara podcast “The Charlie Kirk Show”, buku-bukunya, dan kehadirannya di berbagai panggung konservatif. Ia tidak segan menyebut lawan politiknya dengan julukan ofensif.

Ia pernah menyebut Dr. Martin Luther King Jr. sebagai “orang jahat” dan menjuluki Kamala Harris “Kamala si Komunis”. Melalui proyeknya Professor Watchlist, ia mengecam akademisi yang menurutnya terlalu “radikal” dan anti-konservatif

Namun, ketenaran Kirk dibayangi oleh sejumlah tuduhan berat. Ia dituduh menyebarkan antisemitisme karena menyalahkan komunitas Yahudi dalam menciptakan kebencian terhadap kulit putih. Ia juga dituduh homofobia dan rasisme, misalnya dengan mengkritik hak LGBT dari sudut pandang agama dan mempertanyakan kelayakan pilot maskapai yang berkulit hitam.
 

Baca Juga:
Influencer Pendukung Trump Tewas Ditembak saat Beri Pidato
 

Meskipun kritik terus berdatangan, loyalitas Kirk terhadap Trump tidak pernah goyah. Bahkan setelah kekalahan Trump pada 2020, Kirk tetap setia, menghadiri acara-acara pribadi di Mar-a-Lago, dan secara terbuka mendukung pencalonan ulang sang presiden.

Di bidang pribadi, Kirk adalah penganut Kristen evangelis yang menjadikan agama dan keluarga sebagai pilar utama politiknya. Ia tumbuh di Prospect Heights, pinggiran Chicago yang makmur. Ayahnya adalah arsitek yang pernah merancang Trump Tower di New York, sementara ibunya seorang konselor kesehatan mental.

Kirk diterima di Baylor University namun tidak melanjutkan demi mengejar karier politik.

Minat Kirk terhadap politik sudah muncul sejak SMA, di mana ia mengidolakan Rush Limbaugh. Pada 2019, Limbaugh bahkan hadir sebagai pembicara utama dalam salah satu acara Turning Point dan menyumbangkan dana.

Pada 2016, Kirk menjadi pembicara termuda di Konvensi Nasional Partai Republik, dan sejak itu terus melejit sebagai bintang baru gerakan konservatif muda.

Pada Januari 2025, Kirk dan keluarganya turut hadir dalam pelantikan Trump yang kedua. Dua hari sebelumnya, dalam sebuah pesta pribadi di Trump National Golf Club, Donald Trump Jr. putra Donald Trump memanggil Kirk naik ke panggung dan menyebutnya sebagai “salah satu bintang sejati dalam gerakan ini.” 

Kirk juga terkenal sebagai orang yang pro-kepemilikan senjata pribadi di AS.

"Pengorbanan berupa kematian akibat senjata api setiap tahun, sayangnya, adalah harga yang layak dibayar agar kita tetap memiliki Amandemen Kedua," ujar Kirk, melansir BBC.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)