BPBD Kota Yogyakarta Pastikan Alat ESW di 3 Sungai Berfungsi

Salah satu aktivitas wisata di Kaliurang, jeep merapi lava tour. (Dok Forwaparekraf)

BPBD Kota Yogyakarta Pastikan Alat ESW di 3 Sungai Berfungsi

Ahmad Mustaqim • 20 September 2025 18:56

Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menyatakan 26 unit Early Warning System (EWS) yang tersebar di tiga sungai besar, yakni Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong, bisa berfungsi. Belasan EWS di antaranya masih manual.

"Kota Yogyakarta telah menambah sembilan unit EWS otomatis dari sebelumnya 17 unit manual. Memang sempat ada satu EWS yang rusak di Keparakan, tetapi sudah diperbaiki," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat dikonfirmasi pada Sabtu, 20 September 2025.

Ia mengatakan masing-masing EWS akan dilakukan simulasi untuk memastikan berfungsi dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Ia memperkirakan simulasi baru bisa dilakukan bulan depan.

"Pada Oktober nanti juga akan dilakukan simulasi penggunaan EWS untuk memantau ketinggian air sungai," ujar Nur Hidayat.

Peringatan bencana hidrometeorologi diprediksi terjadi pada September-November 2025. Ancaman bencana awal musim hujan itu ditandai cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang. Beberapa peristiwa yang telah terjadi seperti rumah roboh, pohon tumbang, dan genangan air di sejumlah lokasi.

Hingga kini, ia menyebut ada sebanyak 169 kampung tangguh bencana (KTB) telah dibina dengan pelatihan keterampilan penanggulangan, mitigasi ancaman, hingga simulasi jalur evakuasi.

Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman disebut memperbaiki drainase dan talud di titik rawan longsor, pembersihan saluran air dan selokan.


Berdasarkan pemetaan BPBD Kota Yogyakarta, daerah rawan bencana hidrometeorologi tersebar di hampir seluruh kecamatan dengan tingkat risiko berbeda-beda.

Ia mencontohkan, banjir dan genangan di wilayah bantaran Sungai Code di antaranya mencakup Kecamatan Gondokusuman, Jetis, Gedongtengen. Lalu, Sungai Winongo meliputi Kecamatan Tegalrejo, Ngampilan, dan Mantrijeron; serta Sungai Gajahwong di wilayah Umbulharjo dan Kotagede.


Ia juga menyatakan risiko tanah longsor di beberapa titik tebing di Kecamatan Kotagede, Umbulharjo, dan Kraton. Kemudian, risiko pohon tumbang di jalur-jalur protokol dengan banyak pepohonan besar, seperti Jalan Kusumanegara, Jalan Wahid Hasyim, Jalan Kiai Mojo, dan kawasan sekitarnya.

Selain itu, kawasan padat pemukiman di 14 kelurahan atau desa juga dicatat rawan genangan saat curah hujan tinggi.


"Kalau rumah kelihatan mau roboh ya diperbaiki. Pohon yang miring sebaiknya segera ditebang. Kalau ada kerusakan atau potensi bahaya segera lapor. Yang penting respon cepat karena pertahanan awal ada pada diri kita sendiri. Kalau kita peka, Insyaallah kita selamat," ucap Nur Hidayat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)