Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo (kanan) bersama Intan Dewi. Foto: Sun Life Indonesia.
Ade Hapsari Lestarini • 22 August 2025 06:14
Jakarta: Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan adanya kesenjangan signifikan antara tingkat literasi dan inklusi asuransi.
Tingkat literasi asuransi nasional tercatat mengalami peningkatan dari 31,72 persen pada 2022 menjadi 76,25 persen pada 2024. Namun, hal ini belum diikuti oleh peningkatan kepemilikan polis.
Sebaliknya, indeks inklusi asuransi menurun dari 16,63 persen pada 2022 menjadi hanya 12,21 persen di 2024. Dengan kata lain, banyak masyarakat yang sudah memahami manfaat asuransi, namun belum mengambil langkah untuk memilikinya.
Hal ini dialami salah satu agen Sun Life Indonesia, Intan Dewi. Kesenjangan tersebut terasa saat dia menjadi agen asuransi di kota kecil seperti Pekalongan yang menghadirkan tantangan tersendiri. Tidak seperti di kota besar, pemahaman masyarakat di Pekalongan terhadap proteksi masih minim. Hal ini sejalan dengan hasil.
Kesadaran inilah yang mendorong Intan untuk menjadikan edukasi sebagai pilar utama dalam setiap interaksinya dengan calon nasabah. Dalam pendekatannya, Intan secara konsisten menyampaikan berbagai informasi penting, mulai dari manfaat produk, risiko, proses klaim, hingga memastikan nasabah memahami bahwa pilihan produk sesuai dengan kondisi kesehatan, pekerjaan, serta keuangan mereka.
“Ada beberapa kondisi yang sering saya temukan di lapangan, pertama, banyak nasabah yang sebenarnya sudah tahu tentang asuransi, tapi belum berani membeli karena merasa belum paham detail manfaat dan risikonya. Selain itu, ada juga nasabah yang sudah memiliki asuransi, tetapi tidak sepenuhnya paham dengan produk yang mereka miliki. Penting bagi seorang agen untuk menguasai produk yang mereka tawarkan dan menyampaikannya dengan jujur, agar nasabah dapat merasakan manfaat dari produk yang mereka miliki,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Agustus 2025.
Selain itu, Intan turut memperluas wawasan terkait penyakit, rumah sakit, dan rekomendasi dokter agar mampu memberikan informasi dan referensi yang relevan. Baginya, transparansi dan kehadiran nyata seorang agen sebagai pendamping adalah kunci hubungan jangka panjang antara agen dan nasabah.
Edukasi literasi asuransi
Intan yang diganjar Top Agent of The Year 2024 dalam Top Agent Award (TAA) Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) 2025 ini telah menunjukkan komitmen besar dalam mengedukasi masyarakat.
Sejak bergabung pada 2009, Ia menyadari pemahaman masyarakat terhadap asuransi di daerah masih belum merata. Dari kesadaran itulah, ia berkomitmen untuk menghadirkan edukasi yang transparan dan berkelanjutan bagi calon nasabah maupun klien yang didampinginya.
Perjalanan Intan di industri asuransi bermula ketika ia pertama kali menjadi nasabah Sun Life. Dorongan dari kerabat dekat dan keinginannya untuk berkontribusi lebih bagi masyarakat kemudian membuatnya bergabung sebagai agen.
"Saya merasa terpanggil untuk melayani masyarakat agar mereka bisa mewujudkan kemapanan finansial dan hidup yang sehat di masa mendatang," ungkap dia.
Sejak saat itu, Intan menempatkan dirinya tidak hanya sebagai pemasar, tetapi juga sebagai penasihat, pendamping, sekaligus edukator. Ia percaya bahwa agen adalah jembatan antara perusahaan dengan nasabah, yang harus hadir, mendampingi, dan memberikan edukasi secara transparan sedini mungkin.
Kemapanan finansial
Dedikasi Intan Dewi dalam meningkatkan literasi asuransi sejalan dengan visi Sun Life Indonesia untuk mewujudkan kemapanan finansial dan hidup yang lebih sehat bagi jutaan keluarga di Indonesia. Selama lebih dari satu dekade, ia tidak hanya berhasil melindungi banyak keluarga di Pekalongan, tetapi juga turut memperluas akses literasi keuangan di luar kota besar.
"Keberhasilan Intan Dewi meraih penghargaan Top Agent of The Year AAJI 2024 adalah bukti nyata dari dedikasi dan komitmen seorang agen dalam memberikan edukasi dan perlindungan terbaik bagi masyarakat. Dia tidak hanya hadir sebagai agen, tetapi juga sebagai pendidik yang mampu membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi. Pencapaian ini juga mencerminkan semangat Sun Life dalam menghadirkan perlindungan dan literasi yang merata di seluruh Indonesia," ujar Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo.
Penghargaan yang diraih Intan Dewi membuktikan peran agen tidak dapat dipisahkan dari misi perusahaan asuransi. Agen adalah garda terdepan yang menjembatani perusahaan dengan nasabah, menghadirkan solusi proteksi, dan memastikan layanan yang diberikan benar-benar menjawab kebutuhan nyata di lapangan.
Dengan keberhasilan ini, Sun Life Indonesia semakin menegaskan komitmennya untuk terus memberdayakan tenaga pemasar agar mampu menghadirkan layanan yang transparan, relevan, dan berkelanjutan.