Audiensi PT KAI Daop 8 Surabaya dengan Wali Kota Malang, Kamis, 24 Juli 2025. Dokumentasi/ PT KAI
Daviq Umar Al Faruq • 25 July 2025 10:43
Malang: PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 (Daop 8) Surabaya melakukan audiensi dengan Wali Kota Malang, Kamis 24 Juli 2025, guna membahas rencana revitalisasi Stasiun Malang. Pertemuan yang berlangsung di Balai Kota Malang ini bertujuan memperkuat sinergi antara KAI dan Pemerintah Kota Malang serta meningkatkan pelayanan transportasi berbasis rel.
Audiensi dipimpin langsung oleh Executive Vice President (EVP) Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, dan diterima oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, beserta sejumlah pejabat Pemkot.
“Pertemuan ini kami lakukan sebagai bagian dari upaya membangun sinergi yang kuat antara KAI dan Pemerintah Kota Malang. Kami juga menyampaikan rencana revitalisasi Stasiun Malang agar ke depannya stasiun ini mampu memberikan pelayanan yang semakin prima dan nyaman bagi masyarakat,” kata Wisnu Pramudyo dalam keterangan pers, Jumat, 25 Juli 2025.
Wisnu menyebut Stasiun Malang merupakan salah satu stasiun dengan volume penumpang tinggi di wilayah Daop 8, sehingga penataan fasilitas menjadi kebutuhan mendesak. Rencana revitalisasi mencakup peremajaan area layanan penumpang, pengembangan fasilitas, dan integrasi kawasan stasiun untuk meningkatkan kenyamanan serta mobilitas warga.
“Kami sangat terbuka terhadap masukan dan sinergi dengan pemerintah daerah agar revitalisasi ini benar-benar memberikan dampak positif bagi warga Malang. Kami ingin menghadirkan stasiun yang tidak hanya menjadi simpul transportasi, tetapi juga ikon kebanggaan kota,” jelasnya.
Dalam pertemuan itu, sejumlah pejabat Pemkot Malang turut hadir, di antaranya Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Kasatpol PP. Mereka memberikan masukan terkait teknis pelaksanaan revitalisasi, termasuk pengaturan kawasan sekitar stasiun.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menekankan pentingnya pelestarian bangunan bersejarah dalam proses revitalisasi, mengingat Stasiun Malang merupakan bagian dari warisan budaya kota.
“Saya mengapresiasi langkah PT KAI untuk meningkatkan kualitas layanan melalui revitalisasi Stasiun Malang. Namun, kami harap proses ini dilandasi dengan koordinasi yang baik, serta melibatkan ahli cagar budaya. Sebab bangunan Stasiun Malang merupakan bagian dari sejarah kota yang wajib kita jaga. Selain itu, penataan lalu lintas di kawasan stasiun juga harus menjadi perhatian utama,” kata Wahyu.
Pemerintah Kota Malang, lanjut Wahyu, siap memberikan dukungan penuh asalkan revitalisasi dilakukan dengan koordinasi intensif dan mengedepankan kepentingan masyarakat.
PT KAI Daop 8 Surabaya optimistis revitalisasi ini akan mendorong peningkatan layanan transportasi massal berbasis rel, sekaligus memperkuat konektivitas antarkota di Jawa Timur.
"Kami berkomitmen menjadikan Stasiun Malang sebagai ikon layanan publik yang aman, nyaman, dan membanggakan. Ini adalah bagian dari transformasi layanan KAI untuk mendukung konektivitas kota-kota di Jawa Timur serta memberikan pengalaman perjalanan terbaik bagi pelanggan," ujar Wisnu.