8 Strategi Bagi Petani dan Nelayan Hadapi Cuaca Ekstrem

Ilustrasi. Foto: Medcom

8 Strategi Bagi Petani dan Nelayan Hadapi Cuaca Ekstrem

Putri Purnama Sari • 8 February 2025 11:24

Jakarta: Cuaca ekstrem menjadi tantangan besar bagi para petani dan nelayan di Indonesia. Hujan deras, angin kencang, hingga gelombang tinggi dapat menyebabkan gagal panen dan kerugian besar.

Seperti yang terjadi di Waduk Jatiluhur, dimana ratusan ton ikan mati mendadak akibat cuaca ekstrem. Akibatnya, para petani ikan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Untuk mengatasi hal tersebut, penting bagi para petani dan nelayan untuk memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Berikut informasinya.

Strategi Petani Menghadapi Cuaca Ekstrem

1. Gunakan Varietas Tanaman yang Tahan Cuaca
Memilih benih yang tahan terhadap kondisi ekstrem seperti banjir, kekeringan, atau serangan hama dapat membantu petani mengurangi risiko gagal panen. Misalnya, padi varietas tahan genangan air dapat menjadi solusi bagi daerah yang sering mengalami banjir.

2. Terapkan Sistem Irigasi yang Efisien
Cuaca ekstrem sering kali menyebabkan kekurangan atau kelebihan air. Oleh karena itu, petani perlu menerapkan sistem irigasi yang efisien, seperti irigasi tetes atau embung untuk menyimpan air saat musim hujan dan menggunakannya saat musim kemarau.

3. Tanam Tanaman Pendamping
Tanaman pendamping seperti kacang-kacangan atau sayuran tertentu dapat membantu menjaga kesuburan tanah dan mengurangi erosi akibat hujan deras.

4. Gunakan Teknologi Ramalan Cuaca
Petani dapat memanfaatkan informasi cuaca dari BMKG atau aplikasi cuaca untuk menentukan waktu yang tepat dalam bercocok tanam dan panen. Dengan begitu, mereka dapat mengantisipasi cuaca ekstrem lebih awal.
 
Baca juga: Harga Ikan Laut di Malang Melambung Gegara Cuaca Buruk
 

Strategi Nelayan Menghadapi Cuaca Ekstrem

1. Pantau Informasi Cuaca Secara Berkala
Sebelum melaut, nelayan harus selalu mengecek informasi cuaca dan kondisi gelombang laut. BMKG menyediakan prakiraan cuaca yang dapat diakses melalui aplikasi atau radio lokal.

2. Gunakan Kapal yang Lebih Aman
Bagi nelayan yang sering melaut dalam kondisi berisiko, memastikan kapal dalam kondisi prima adalah hal wajib. Penggunaan kapal dengan desain yang lebih stabil dan memiliki peralatan keselamatan seperti pelampung, kompas, dan GPS sangat penting.

3. Beralih ke Budidaya Perikanan
Jika kondisi laut semakin sulit diprediksi, nelayan dapat mempertimbangkan untuk beralih ke budidaya perikanan air tawar atau tambak, yang lebih aman dibandingkan melaut dalam cuaca ekstrem.

4. Kelola Hasil Tangkap dengan Baik
Nelayan yang tidak bisa melaut dalam waktu lama akibat cuaca buruk dapat mengantisipasi dengan mengelola hasil tangkapan secara lebih efisien, misalnya dengan teknik pengawetan atau pengolahan ikan agar lebih tahan lama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)