Emas batangan. Foto: dok MIND ID.
Eko Nordiansyah • 21 March 2025 11:19
Jakarta: Harga emas dunia terus bergerak dalam volatilitas tinggi setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level USD3.057 per ons. Saat ini, XAU/USD diperdagangkan di sekitar USD3.043 per ons atau Rp50,1 juta (kurs Rp16.496 per USD).
"Dengan peluang untuk kembali menguji level resistensi di USD3.050 hingga USD3.060," kata analisis Dupoin Indonesia Lukman Haqeem dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 Maret 2025.
Faktor utama yang menjaga harga emas tetap kuat adalah meningkatnya permintaan safe haven akibat ketidakpastian geopolitik. Konflik di Timur Tengah kembali memanas setelah serangan udara Israel di Gaza yang menewaskan sedikitnya 91 warga Palestina.
Situasi ini semakin meningkatkan minat terhadap emas sebagai aset perlindungan terhadap risiko global. Selain itu, ketidakpastian mengenai arah kebijakan perdagangan AS juga menjadi pemicu volatilitas di pasar.
Dari sisi kebijakan moneter, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memberikan sinyal kuat terkait potensi pemotongan suku bunga tahun ini. Saat ini, suku bunga acuan masih bertahan di kisaran 4,25-4,50 persen, dan diperkirakan akan mengalami pemangkasan sebanyak dua kali pada akhir tahun.
"Hal ini berpotensi menekan dolar AS dan imbal hasil obligasi, yang pada gilirannya dapat memperkuat harga emas dalam jangka pendek," ujar dia.
Baca juga:
Harga Emas Dunia Tertahan Tensi Geopolitik yang Memanas |