Donald Trump sebut pembunuhan Presiden John F. Kennedy bukanlah tindakan tunggal. Foto: Anadolu
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan keyakinannya bahwa pembunuhan Presiden John F. Kennedy pada 1963 bukanlah tindakan tunggal Lee Harvey Oswald. Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam wawancara eksklusif dengan penyiar radio Clay Travis pada Minggu, 23 Maret 2025.
Pernyataan kontroversial ini langsung memicu gelombang reaksi dari berbagai kalangan. Sebagai presiden petahana, komentar Trump dinilai telah melanggar norma tidak tertulis yang selama ini dipegang pendahuluinya untuk tidak berspekulasi tentang kasus-kasus dalam sejarah Amerika.
Ketika ditanya langsung apakah Oswald bertindak sendiri, Trump menjawab: "Saya yakin, dan saya selalu merasakannya. Tentu saja dia terbantu," dikutip dari Anadolu, Senin, 24 Maret 2025.
Pernyataan ini bertentangan dengan kesimpulan resmi FBI dan Departemen Kejuatan AS yang selama puluhan tahun menyatakan Oswald sebagai pelaku tunggal.
Trump juga mengomentari dokumen rahasia tentang kasus JFK yang baru saja dideklasifikasi oleh pemerintahannya.
"Saya rasa tidak ada sesuatu yang menggemparkan," ujarnya, sambil menambahkan bahwa isi dokumen tersebut "agak tidak spektakuler."
Namun, ia menekankan bahwa masyarakat berhak membuat "keputusan" sendiri tentang peristiwa bersejarah ini.
Rilis dokumen rahasia
Pemerintahan Trump baru-baru ini merilis sekitar 80.000 halaman dokumen rahasia terkait pembunuhan Kennedy sebagai upaya meningkatkan transparansi pemerintah. Rilis ini memenuhi janji kampanye Trump tahun 2016 untuk membuka semua arsip tentang kasus JFK.
Meski demikian, para sejarawan dan ahli menyatakan dokumen-dokumen ini tidak memberikan bukti baru tentang adanya konspirasi. The Hill melaporkan bahwa rilis dokumen justru memicu kembali perdebatan publik tentang salah satu momen paling misterius dalam sejarah AS.
Latar belakang kasus JFK
Pembunuhan Presiden ke-35 AS pada 22 November 1963 di Dallas, Texas, tetap menjadi salah satu peristiwa paling membekas dalam memori kolektif Amerika. Oswald yang membantah segala tuduhan tewas ditembak oleh Jack Ruby dua hari setelah kejadian, menutup kemungkinan pengadilan yang bisa mengungkap lebih banyak fakta.
Selama 62 tahun terakhir, berbagai teori konspirasi bermunculan - mulai dari keterlibatan CIA, kelompok mafia, hingga pemerintah Kuba. Survei Gallup terakhir menunjukkan 61% warga AS percaya ada konspirasi dibalik pembunuhan JFK.
Reaksi publik dan ahli
Pernyataan Trump diprediksi akan memicu gelombang baru diskusi tentang kasus pembunuhan JFK. Pakar sejarah politik dari Georgetown University, Prof. Alan McAdams berpendapat bahwa pernyataan Trump tersebut bisa berdampak pada kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah, ditambah pernyataan tersebut diungkapkan Trump ketika masih menjabat sebagai Presiden.
Sementara itu, keluarga Kennedy belum memberikan komentar resmi. Arsip Nasional AS menyatakan akan terus memproses dan merilis dokumen-dokumen terkait sesuai jadwal yang telah ditentukan.
(
Muhammad Adyatma Damardjati)