Jasa Cuci Karpet di Kudus Kebanjiran Order Jelang Lebaran

Kudis: Bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi pemilik usaha jasa cuci karpet. Masyarakat berbondong-bondong menggunakan jasa cuci karpet apalagi mendekati Idulfitri. Di Kudus, Jawa Tengah, jasa cuci karpet sampai kewalahan karena banyaknya pelanggan. 

Salah satu pemilik jasa cuci karpet di Kudus, Bekti Utami, menerangkan peningkatan jasa cuci karpet terjadi sejak 2 bulan sebelum Ramadan. "Ada peningkatan sampai 50 persen. Ada karpet dan gorden. Kalau permintaan cuci karpet 2 bulan menjelang puasa sudah dijadwalkan," kata Bekti, Sabtu, 22 Maret 2025. 

Jasa cuci karpet Bekti Laundry terletak di Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu itu sampai-sampai kewalahan dan menolak beberapa permohonan cuci karpet.  "Sangat kewalahan dan tidak bisa open order (membuka pesanan) dari laundry lain. Ini full (penuh) dari customer (pelanggan). Kita juga tidak bisa mengambil semua karena terkendala tempat dan Sumber Daya Manusia (SDM). Jadi ada jadwalnya," papar dia. 

Ia mengatakan, sebelum Ramadan beberapa masjid dan musala sudah mulai menggunakan jasa cuci karpet. Kemudian menjelang lebaran, kebanyakan yang cuci karpet yakni dari orang rumahan. 
 

Baca: Nikmatnya Berbuka Puasa dengan Ayam dan Bebek Bakar Kenny

"Hari-hari biasa bisa mencuci karpet sebanyak 5-10 lembar. Tapi ini mencuci karpet sampai 20-30 lembar selama bulan puasa," katanya. 

Jelang Ramadan hingga Lebaran, lanjut dia, ada sekutar 200-500 pelanggan yang menggunakan jasa cuci karpet miliknya. Untuk harga cuci, ia membandrol dari Rp10 ribu sampai Rp25 ribu rupiah permeter tergantung ukuran karpet. 

"Jelang lebaran ini yang banyak biasanya karpet dari rumahan. Mereka biasa menggunakan jasa cuci karpet karena karpet benar-benar kotor atau kadang lembab karena penyimpanan cukup lama.  Karpet dicuci supaya ada tamu atau sanak saudara sudah nyaman atau bersih," terangnya. 

Bekti menambahkan, selain cuci karpet, jasa cuci gorden juga alami lonjakan apalagi menjelang Idulfitri. Kenaikan sampai di angkat 30 persen dari hari biasa.