Nama Pietro Parolin mencuat sebagai calon kuat Paus baru. Foto: EFE-EPA
Moskow: Pietro Parolin, seorang kardinal dan diplomat Vatikan yang telah lama menjabat, termasuk dalam daftar beberapa kandidat utama yang berpotensi menggantikan Paus Fransiskus. Paus Italia terakhir adalah John Paul I, meninggal hanya 33 hari setelah menjabat sebagai Paus pada tahun 1978. Penggantinya, Paus Yohanes Paulus II, adalah orang Polandia, Paus non-Italia pertama dalam 455 tahun.
Jika Parolin terpilih di tahun ini, gereja akan kembali ke tradisi panjang Paus asal Italia. Pria berusia 70 tahun itu dipandang oleh banyak orang sebagai sosok yang moderat, kurang progresif dibandingkan Fransiskus, tetapi juga tidak konservatif layaknya Paus Benediktus XVI.
Parolin telah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri era Paus Fransiskus sejak 2013, posisi yang setara dengan wakil paus. Pengalamannya cukup banyak dalam urusan hubungan internasional, seperti saat menjabat sebagai duta besar Vatikan untuk Venezuela, dan memiliki peran di balik pemulihan hubungan Vatikan dengan Tiongkok serta Vietnam.
Karier panjang di jalur diplomasi
Lahir dari keluarga sederhana -,ayahnya seorang manajer toko perangkat keras dan ibunya seorang guru,- Parolin mulai memasuki dunia diplomasi tak lama setelah ditahbiskan menjadi imam pada usia 25 tahun. Tugas-tugas awalnya membawa Parolin ke Nigeria dan Meksiko, sebelum akhirnya kembali ke Roma. Ia diketahui fasih berbahasa Inggris, Prancis, Spanyol, dan bahasa ibunya, Italia.
Parolin sebagai diplomat tertinggi Paus, dikenal baik oleh seluruh paus elektor dalam konklaf. Ia juga dipandang sebagai sosok pragmatis yang pendiam dan tenang, Parolin kerap menjadi orang yang harus meredam pernyataan Fransiskus yang terkadang blak-blakan di depan media.
Setelah ditahbiskan pada tahun 1980, Parolin menghabiskan hampir seluruh kariernya dalam bidang diplomasi Vatikan dibandingkan pelayanan pastoral. Ia bahkan tidak pernah memimpin keuskupan. Namun, menurut para pendukungnya, pengalaman Parolin sebagai wakil paus sudah menjadi bukti kedekatannya dengan umat Katolik di seluruh dunia
Kontroversi yang menimpa
Meskipun terkenal sebagai yang pribadi tenang, Parolin tak luput dari kontroversi. Beberapa kaum konservatif di AS dan Asia mengkritik perjanjian Vatikan tahun 2018 yang memberikan wewenang kepada otoritas Tiongkok untuk menunjuk orang yang boleh menjabat sebagai uskup Katolik. Parolin sendiri adalah arsitek perjanjian tersebut.
Parolin juga terseret dalam kasus saat Vatikan ketika kehilangan sekitar USD140 juta dalam investasi gagal di sebuah properti di London. Hal ini memicu persidangan korupsi dan hukuman terhadap salah satu deputi Parolin atas penggelapan dan penipuan.
(Nada Nisrina)