BNPB Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Risiko Bencana

Logo BNPB. Foto: Dok. BNPB.

BNPB Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Risiko Bencana

Anggi Tondi Martaon • 8 March 2025 22:59

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan upaya mitigasi untuk mengurangi risiko bencana akibat curah hujan tinggi yang dapat memicu banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

"Teknologi ini dilakukan dengan menyebarkan bahan tertentu, seperti natrium klorida (NaCl) dan kalsium oksida (CaO), menggunakan pesawat khusus," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Sabtu, 8 Maret 2025.

Untuk melaksanakan langkah ini, BNPB bekerja sama dengan TNI AU dan BMKG telah melaksanakan OMC di beberapa wilayah strategis sejak 4 hingga 8 Maret 2025. Operasi ini bertujuan untuk menurunkan intensitas hujan, terutama di daerah yang berisiko tinggi mengalami banjir dan longsor.

Mekanisme pelaksanaan OMC ini diawali dengan penetapan status tanggap darurat oleh daerah dan permohon untuk melaksanakan OMC dari pimpinan daerah kepada BNPB. Selanjutnya akan diaktivasi pos pelaksanaan OMC di bandara terdekat yang diisi oleh personil BNPB, personil BMKG yang memberikan analisis mengenai situasi cuaca dan target awan untuk disemai garam.
 

Baca juga: 

BNPB Nilai Perlunya Pendekatan Humanis untuk Merelokasi Warga Terdampak Banjir


"BNPB akan akan bekerjasama dengan pihak penyedia pesawat operasional untuk menjalankan OMC. "Dimana hasil penyemaian garam akan dilakukan setiap hari," ungkap dia.

Pada Jumat, 7 Maret 2025, OMC dilakukan di wilayah perairan Selatan Sukabumi sebanyak dua sorti dengan penyebaran masing-masing 1.000 kg NaCl, wilayah DAS Citarum dan Sumedang dengan 1.000 kg CaO, Waduk Saguling dengan 1.000 kg NaCl, serta perairan Utara Karawang dengan tambahan 1.000 kg NaCl. Total sebanyak 4 ton NaCl dan 1 ton CaO disebarkan dalam operasi tersebut.

"Berdasarkan hasil pemantauan, wilayah Jabodetabek tidak mengalami hujan setelah operasi dilakukan, menunjukkan efektivitas intervensi cuaca ini dalam menekan intensitas curah hujan," sebut dia.

OMC di wilayah Jabar kembali dilanjutkan hari ini. Penerbangan pertama dimulai pukul 03.00 WIB dan sorti terakhir dijadwalkan berakhir pada pukul 22.30 WIB.

"Menyesuaikan dengan kondisi atmosfer dan kemunculan awan yang memungkinkan intervensi," ujar dia.

Hasil dari operasi ini semakin mempertegas efektivitas teknologi modifikasi cuaca dalam mendukung upaya pengurangan risiko bencana. BNPB akan terus berkomitmen untuk menerapkan berbagai strategi mitigasi guna melindungi masyarakat dari dampak cuaca ekstrem dan potensi bencana yang menyertainya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)